PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO – Bupati Barito Utara, Nadalsyah menyatakan kesiapannya untuk maju di kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Menanggapi hal tersebut, salah satu pengamat politik dari Unversitas Palangka Raya (UPR), Jhon Retei Alfri Sandi mengapresiasi pernyataan yang disampaikan Nadalsyah itu.
“Karena beliau kan adalah Ketua DPD Demokrat provinsi, kalau ada keinginan menyatakan maju untuk pilgub 2024, semestinya sebagai partai 10 besar dalam kategori partai pemenangan besar sudah bisa mendeklarasikan untuk Pilgub 2024,”katanya, Sabtu (17/12).
“Kalau dilihat dalam artian arah nasional, Anies Baswedan sudah ke sana kemari melakukan sosialisasi yang meningkatkan kapabilitasnya maupun elektabilitasnya. Saya kira kalau memang ada keinginan komitmen yang tinggi, dari awal sudah mulai. Artinya dengan banyaknya para calon yang memiliki kemampuan begitu,” imbuhnya.
Menurutnya, pernyataan tersebut sesuatu yang positif dalam sistem demokrasi. Karena semakin banyak yang berminat untuk menjadi kepala daerah dengan kualitas kemampuan yang baik dan teruji, masyarakat akan dihadapkan dengan banyak alternatif pilihan.
“Kemudian diharapkan nanti akan ada dalam pesta demokrasi, pasti ada satu yang dipilih oleh masyarakat secara mayoritas melalui pada pilkada 2024,”ungkapnya.
Hanya saja, kata akademisi UPR itu, yang menjadi persoalan yakni Demokrat juga harus berkoalisi untuk 2024. Jika seandainya pada pemilu 2024, perolehan kursi Demokrat tidak bisa mengusung sendiri, tentunya akan berkoalisi.
“Hanya keseriusan mereka untuk melaksanakan komitmen itu. Ya misalnya pernyataan itu bagaimana tindak lanjutnya. Kedua bagaimana membangun koalisi dengan partai lain, yang ketiga adalah bagaimana partai-partai tempat mengabdi mereka memberikan dukungan secara penuh,” jelasnya.
Dia melihat Pilgub 2024 mendatang di Kalteng tidak ada incumben atau petahana. Jika ada petahana, peluang petahana lebih besar meski tak ada menjamin seorang petahana bisa terpilih untuk kedua kalinya.
“Kalau di Kalteng tidak ada incumben, jadi sebenarnya bagaimana kapasitas dari mesin politik partai. Strategi-strategi partai untuk bisa mengolah mengatur, sehingga kemudian akan mampu untuk berhasil memenangkan kontenstasi saya kira ruangnya cukup besar,”pungkasnya.