Konten dari halaman ini Suhu Naik Tapi Tak Berdampak pada Kekeringan-Kebakaran Hutan

Suhu Naik Tapi Tak Berdampak pada Kekeringan-Kebakaran Hutan

- Advertisement -

PROKALTENG.CO – Cuaca panas di Indonesia belum akan berdampak pada kekeringan atau kebakaran hutan. Suhu naik karena masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, lebih tinggi 1 atau 2 derajat.

”Kenaikan 1 atau 2 derajat di Indonesia ini masih masa lembap. Karena sisa musim hujan,” kata Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan BMKG Ardhasena Sopaheluwakan ketika dihubungi Jawa Pos kemarin (26/4).

Baca Juga: BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Berpotensi di Kalteng

Sena menyatakan, temperatur udara di Indonesia juga naik. ”Faktor lainnya, gerah ini terjadi di wilayah perkotaan karena banyak beton yang menyerap panas,” bebernya.

Kekeringan akan terjadi setelah musim kemarau yang di sebagian wilayah Indonesia berlangsung mulai Mei. Itu terjadi karena kelembapan turun. Sementara itu, angin monsun timur dari Australia berembus dan mengakibatkan suhu turun. ”Tetap panas, tapi biasa saja atau tanpa rasa tidak nyaman,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak masyarakat ikut serta menangani cuaca ekstrem dengan terlibat aktif mendorong pertanian modern. Salah satunya dengan konsep smart farming ataupun green house yang kini mulai diterapkan petani milenial di sejumlah daerah.

”Saya kira smart farming ataupun green house yang sudah menggunakan teknologi mekanisasi harus kita kembangkan bersama. Melalui cara itu, pertanian kita akan masuk pada pertanian modern,” paparnya.

Sementara itu, meski gelombang panas alias heat wave melanda hampir semua wilayah di dunia, berdasar penelitian ada beberapa negara yang bakal terdampak paling parah. (lyn/mia/sha/c19/ttg) 

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments