Racikan Kecubung dengan Zenith, Warga Alami Halusinasi Massal

- Advertisement -

PROKALTENG.CO– Belasan warga Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) harus dirawat di Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai. Mereka halusinasi, diduga akibat mabuk kecubung (Datura metel).

Bahkan, tanaman yang mengandung efek pembius itu diracik bersama Zenith, obat keras yang mengandung zat Carnophen.

Mereka mulai berdatangan ke rumah sakit sejak Sabtu (26/8). Kemarin (27/8), rombongan anggota DPRD HSU datang untuk mengetahui kasus ini.

Memasuki IGD, para wakil rakyat itu disambut pemandangan yang memprihatinkan.
“Belum ada guring (tidur) sejak Jumat. Napas sesak dan pusing,” kata salah seorang pasien. “Saya minum delapan butir Zenith kecubung,” imbuhnya.

Warga Amuntai Tengah itu mengaku membeli delapan butir seharga Rp55 ribu, dari sebuah tempat di Amuntai Selatan. “Kalau beli sepuluh butir Rp70 ribu,” kata pemuda berbadan tambun itu.

Ketua Komisi III DPRD HSU, Munawari menyebut ini sebagai kejadian luar biasa. Dia berjanji, bakal ada tindaklanjut atas kasus ini.

“Ini akan menjadi atensi kami bersama Polres HSU dan BPOM terkait kejadian halusinasi massal ini,” tegasnya.

Junaidi dari Komisi II menambahkan, generasi muda HSU sedang terancam oleh peredaran Zenith kecubung ini.

“Kami tidak ingin kejadian ini kembali terulang. Kasihan mereka, ngelantur dan tidak terkontrol. Jangan sampai satu generasi hilang,” ujarnya.

Ketua Komisi II, Fadilah menimpali, HSU boleh dikatakan sudah masuk zona merah obat terlarang. “Kami bahkan menganggap HSU sudah darurat narkotika dan obat-obatan terlarang. DPRD akan mendorong Polres dan BNN untuk memberantas narkoba di wilayah ini,” tegasnya.

Teddy Suryana dari Komisi III mengatakan, bakal ada rapat dengar pendapat bersama Polres HSU, BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), dan BNN (Badan Narkotika Nasional).

Dari wawancara dengan para korban, Teddy menyimpulkan, racikan Zenith dan kecubung ini diproduksi secara lokal.

Efeknya lebih kuat dan mengerikan. “Efeknya sangat berbeda dengan Zenith yang kita ketahui,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Pambalah Batung Amuntai, dr Yeni Kusuma Dewi melalui Kabid Pelayanan dan Penunjang Medik, Sugiharni merincikan, ada tiga pasien yang harus rawat inap.

Sepuluh lainnya rawat jalan. “Kami melayani 13 pasien. Tiga di antaranya rawat inap,” ujarnya singkat.

Kasat Intelkam Polres HSU AKP Asep yang berada di RS, enggan untuk banyak berkomentar. “Kami koordinasikan dengan pimpinan dulu,” ujarnya. (mar/gr/fud/jpg/hnd)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments