Konten dari halaman ini 'The Nun 2' Tuai Pujian Kritikus Film, Dinilai Lebih Menarik dari Film-film Conjuring Universe Lainnya - Prokalteng

‘The Nun 2’ Tuai Pujian Kritikus Film, Dinilai Lebih Menarik dari Film-film Conjuring Universe Lainnya

- Advertisement -

PROKALTENG.CO – Film horror The Nun 2 menuai beragam penilaian dari para kritikus film di Eropa dan Amerika. Sebagian mengakui bahwa kisah yang diangkat lebih menarik dari rilisan The Conjuring Universe lainnya, tapi beberapa kritikus juga menilai The Nun 2 bisa lebih baik lagi dari segi alur cerita.

Dikutip dari Rotten Tomatoes pada Senin (11/9), film yang digarap oleh Michael Chaves ini menuai nilai 45 persen untuk Tomatometer dari 84 kritikus film. Nilai itu jauh di bawah angka dari penonton yang mencapai 76 persen.

Namun perolehan nilai ini lebih baik dibandingkan film pendahulunya, The Nun (2018) yang mendapat nilai 24 persen dan menjadi yang terendah sejak perilisan The Conjuring Universe.

Film The Nun 2 juga lebih baik dari Annabele (2014) dengan 29 persen serta The Curse of La Llorona (2019) dengan 29 persen yang merupakan karya pertama dari Michael Chaves di The Conjuring Universe.

The Nun 2 hanya kalah dari karya kedua Michael Chaves, The Conjuring 3 : The Devil Made Me Do It yang mempunyai nilai Tomatometer 55 persen dari rilisannya di 2021 silam.

Dikutip dari Max Blizz, The Nun 2 dinilai sebagai film yang menghibur dan memperbaiki alur cerita film sebelumnya yang dinilai banyak kekurangan oleh para kritikus film.

Hal senada juga diakui oleh Dennis Harvey dari Variety. “Dalam beberapa hal terjadi perubahan alur dari film terdahulunya, meski bagian lainnya tidak mempengaruhi secara signifikan. Pada akhirnya, ini menjadi alur film yang cukup menarik dan baik. Tapi apakah bisa dengan alur seperti ini memperpanjang cerita dari Conjuring Universe lainnya, ini yang saya tunggu,” kata Dennis Harvey

The Nun 2 mengambil latar empat tahun setelah Suster Irene berhasil selamat dari biara Santa Carta. Perjalanan Suster Irene yang diperankan oleh Taissa Farmiga berlanjut ke sebuah asrama sekolah di Prancis di mana ia hidup dengan tenang.

Namun kehidupan damai itu tidak bertahan lama ketika Irene kembali diminta bantuan Vatikan untuk menyelidiki serangkaian kasus ganjil di Eropa. Kasus itu pun kembali mempertemukan Suster Irene dengan Valak, iblis yang menjadi traumanya di masa lalu.

Editor: Banu Adikara

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments