Tiap
tahunnya, volume kendaraan di Kota Cantik, baik roda dua maupun lebih, semakin
meningkat. Demi menyiapkan kebijakan menyikapinya, pemko pun membuat
perencanaan dan kajian sistem transportasi umum.
PATHUR
RAHMAN, Palangka Raya
JALAN-Jalan
protokol di Kota Cantik, setiap harinya selalu ramai. Terlebih saat jam-jam
sibuk, seperti jadwal masuk kantor, sekolah maupun berangkat kerja di pagi
hari. Di siang harinya, suasana serupa kembali terlihat ketika para generasi
masa depan pulang sekolah, jam makan siang, maupun juga para pengguna jalan
yang melintas di Kota Palangka Raya. Kondisi ini, semakin hari diprediksi pemko
akan semakin meningkat. Hal ini, sesuai dengan lajunya pertumbuhan penduduk,
menguatnya perekonomian dan semakin banyaknya pembangunan yang dilakukan oleh
pemerintah maupun swasta.
Demi
menyikapi hal ini, pemko pun menyiapkan rencana dan kajian strategis sistem
transportasi umum di Kota Cantik. Kemarin (28/11), Wali Kota Palangka Raya
Fairid Naparin melalui Staf Ahlinya Murni D Djinu menguraikan, semakin hari,
volume kendaraan semakin meningkat. Menurut dia, ini perlu disikapi dengan
perencanaan dan kajian yang pas agar kelak tidak menimbulkan kemacetan maupun
konflik sosial di tengah masyarakat, terutama bagi para pengguna jalan.
Untuk
itu, tambahnya, pemko sedari awal menggelar seminar sebagai sarana untuk
mendapatkan ide-ide baru yang kelak akan digunakan sebagai kebijakan yang
diterapkan pemda. “Beberapa ruas jalan di Kota Palangka Raya mulai padat.
Namun, arus lalu lintasnya masih lancar. Tapi, volume kendaraannya juga semakin
meningkat. Ini yang perlu diantisipasi sehingga perlu dilakukan kajian ini,â€
ucapnya saat memimpin seminar kajian perencanaan sistem dan transportasi umum
terintegritas di Ruang Rapat Peteng Karuhei I, Kamis (28/11).
Menurutnya,
sangat diperlukan perencanaan transportasi yang baik di Kota Palangka Raya. Kajian
ini, untuk mencegah keterlambatan antisipasi dalam menghadapi potensi perubahan
penggunaan transportasi yang semakin tahun semakin meningkat. Dia berharap,
dengan adanya seminar kajian ini, mampu memperlancar sarana dan prasarana
transportasi. “Sehingga dapat mengatur transportasi serta mengendalikan
peredaran jumlah kendaraan yang berada di Kota Palangka Raya,” pungkasnya.
(*/ami/iha/CTK)