Konten dari halaman ini Internal Hanura Kembali Memanas - Prokalteng

Internal Hanura Kembali Memanas

- Advertisement -

SURAT permintaan Dewan Pembina Hanura yang
meminta Ketum Hanura Oesman Sapta Oedang (OSO) mundur dari jabatannya sebagai
Ketum direspons keras pengurus teras Hanura. Perseteruan OSO versus gerbong
Wiranto pun kembali memanas.

Merespons panasnya konflik tersebut, Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah
Zubir mengatakan, bibit perpecahan yang melanda partainya itu terjadi sejak
Desember 2018 lalu. Dia menduga, Wiranto dan Subagyo HS yang saat ini duduk di
Dewan Pertimbangan Partai menjadi dalang kerusakan partai selama ini.

“Justru dengan adanya surat dari Wiranto dan Subagyo HS yang meminta agar
OSO mengundurkan diri tersebut menimbulkan dugaan, apakah makar yang terjadi
pada bulan Desember 2018 yang lalu merupakan agenda mereka dengan tujuan untuk
mengambil alih Hanura secara inkonstitusional,” ujar Inas, Sabtu, (14/12).

Dia mengatakan, kini kader Hanura paham bahwa upaya penggembosan partai
secara terus menerus bertujuan negatif. Celakanya, hal itu justru diduga
dilakukan oleh Wiranto dan Subagyo Hadi Siswoyo. Manuver dua mantan jenderal
itu dianggap bermotif politik pragmatis.

“Akhirnya para kader Hanura menjadi paham bahwa ternyata ada konspirasi
yang sengaja membuat Hanura terpecah belah agar gagal lolos parliamentary
threshold dengan tujuan mengambil alih Hanura dengan cara-cara yang tidak
jantan,” terangnya.

Dia bahkan menduga, Subagyo yang getol meminta OSO mundur lantaran kecewa
tak lagi menjabat sebagai anggota Wantimpres periode ini. Jabatan itu justru
diambil Wiranto yang sudah didaulat menjadi Ketua Wantimpres.

“Subagyo ini kami duga kecewa tidak dipilih kembali oleh pak Jokowi menjadi
anggota Wantimpres di periode ini, tapi malahan diserobot oleh Wiranto yang
justru dilantik oleh Jokowi,” ungkapnya.(jpg/kpc)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments