Konten dari halaman ini Kalau Sudah Prabowo-Puan, Anies Bisa tak Berdaya,Ini Buktinya - Prokalteng

Kalau Sudah Prabowo-Puan, Anies Bisa tak Berdaya,Ini Buktinya

- Advertisement -

JAKARTA – Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Puan Maharani menjadi paling ideal di Pilpres 2024 mendatang. Pasangan itu tak mampu ditumbangkan oleh pasangan nama-nama kandidat manapun.

Itu sebagaimana hasil survei terbaru Indonesia Elections and Strategic (IndEX) Research yang dirilis Selasa (8/6/2021), dilansir dari Antara. Dalam survei tersebut, pasangan Prabowo-Puan memiliki elektabilitas tertinggi mencapai 51,4 persen dan tak mampu disaingi duet manapun.

Peneliti IndEX Research Hendri Kurniawan menyatakan, pihaknya membuat lima model simulasi dengan mamasangkan empat kandidat capres.

Yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, dan Anies Baswedan.

Keempatnya kemudian dipasangkan dengan lima tokoh yang berpeluang diusung sebagai cawapres.

Yakni Puan Maharani, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sandiaga Uno, Erick Thohir, dan Airlangga Hartarto.

Lima Simulasi Pasangan

Simulasi pertama, keempat kandidat capres dipasangan dengan Puan Maharani.

Hasilnya, Prabowo-Puan unggul telak 51,4 persen, disusul Anies-Puan (30,6 persen), RK-Puan (9,2 persen), dan Ganjar-Puan (4,3 persen), serta sisanya tidak tahu/tidak jawab (4,5 persen).

“Sebagaimana dalam pemberitaan, ada usulan dari internal PDIP untuk mengusung Anies-Puan, tetapi elektabilitasnya jauh di bawah Prabowo-Puan,” ungkap Hendri.

Pada simulasi kedua, keempat kandidat capres dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hasilnya, Anies-AHY unggul 35,3 persen, disusul RK-AHY (31,2 persen), Prabowo-AHY (17,8 persen), Ganjar-AHY (10,1 persen).

Sementara sebanyak (5,6 persen) menjawab tidak tahu/tidak jawab.

“Dukungan terhadap AHY sebagai cawapres terdistribusi lebih merata dibandingkan Puan, dengan Anies-AHY sebagai pasangan paling unggul,” tutur Hendri.

Pada simulasi ketiga, keempat kandidat capres dipasangkan dengan Sandiaga Uno.

Hasilnya, Prabowo-Sandi unggul (28,8 persen), Anies-Sandi (25,3 persen), RK-Sandi (18,5 persen), dan Ganjar-Sandi (12,8 persen).

Sedangkan 14,6 persen menjawab tidak tahu/tidak jawab.

“Meskipun diunggulkan, elektabilitas pasangan klasik Prabowo-Sandi jauh di bawah Prabowo-Puan dan Anies-AHY dalam simulasi pertama dan kedua,” kata Hendri.

Selain itu tingginya angka tidak tahu/tidak jawab menunjukkan publik masih menunggu adanya alternatif pasangan lain.

Simulasi keempat, kandidat capres dipasangkan dengan Erick Thohir.

Hasilnya, Ganjar-Erick (37,8 persen), RK-Erick (30,3 persen), Prabowo-Erick (17,6 persen), dan Anies-Erick (10,6 persen).

Sebanyak 3,7 persen menjawab tidak tahu/tidak jawab.

“Cukup mengejutkan, di mana dukungan terhadap Ganjar-Erick lebih tinggi dibandingkan Anies-AHY,” ujar Hendri.

Figur Ganjar tampaknya lebih menjual dibandingkan Anies maupun AHY.

Sementara Erick sebagai cawapres juga cocok dipasangkan dengan banyak tokoh.

Dalam simulasi kelima, kandidat capres dipasangkan dengan Airlangga Hartarto.

Hasilnya, RK-Airlangga (24,8 persen), Prabowo-Airlangga (23,7 persen), Ganjar-Airlangga (16,2 persen), dan Anies-Airlangga (10,3 persen).

Sebanyak 25,0 persen menjawab tidak tahu/tidak jawab.

“Dukungan terhadap Airlangga sebagai cawapres paling rendah dibandingkan tokoh-tokoh yang lain, serta angka tidak tahu/tidak jawab pun sangat tinggi,” jelas Hendri.

Menurutnya, sebagai Ketua Umum Partai Golkar, figur Airlangga masih cukup berat untuk diusung bahkan sebagai cawapres sekalipun.

Survei IndEX Research dilakukan pada tanggal 21—30 Mei 2021 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.

Survei dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018.

Sedangkan margin of error lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments