BARSEL, PROKALTENG.CO – Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dapat dikatakan metode yang dapat meningkatkan kualitas program Bangga Kencana karena memiliki tingkat keefektifan yang tinggi dan tingkat kegagalan yang rendah serta komplikasi dan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan metode kontrasepsi yang lain.
Hal tersebut diutarakan Koordinator Bidang KBKR Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah, Uwanfrid SH di sela kunjungannya mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah pada kegiatan Fasilitasi dan integrasi Baksos Kesehatan Reproduksi Pada Kegiatan Momentum Pelayanan KB dalam rangka TNI KB KES dan Harganas Tahun 2022 di Desa Sababilah, Kabupaten Barito Selatan, Senin (23/5).
Ia menambahkan, peserta KB dengan metode tersebut jauh lebih baik dari jenis kontrasepsi jangka pendek, seperti pil, suntik dan kondom.
“Dari sejumlah metode dan jenis kontrasepsi itu, sebagai esensi tugas program KB dalam hal ini menurunkan total fertility rate (TFR) agar dapat mengurangi beban pembangunan demi terwujudnya kebahagian dan kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa Indonesia,” jelasnya.
Kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas Sababilah ini menarik antusias warga, tercatat kurang lebih 30 orang akseptor KB jenis Implan mengikuti pelayanan KB. Wirentika, salah seorang warga dari Desa Tetei Lanan, berujar bahwa selama menggunakan Alat Kontrasepsi jenis Implan dia tidak mengalami kendala atau keluhan.
"Selama menggunakan KB implan, saya tidak mengalami keluhan, alat kontrasepsi ini sangat efektif untuk mengatur jarak kelahiran,” ujarnya.