PALANGKA RAYA, PROKALTENG. CO-Yayasan Farmer’s Initiatives for Ecological Livelihoods, and Democracy (FIELD) melaksanakan Pelatihan Pemandu Sekolah Lapangan Kader Udara Bersih Indonesia, Masyarakat Petani Provinsi Kalimantan Tengah. Sebanyak 31 peserta yang berasal dari Kabupaten Katingan dan Palangka Raya, ikut serta dalam yang dilaksanakan di di Asrama Haji, Jalan G.Obos,Kota Palangka Raya,Rabu (21/9/2022)
Direktur Yayasan FIELD Indonesia, DR. Heru Setyoko, mengatakan, bahwa kebakaran berdampak buruk bagi lingkungan termasuk menimbulkan asap. Karena itu ia mengajak para petani untuk mencegah kebakaran.
Menurutnya, program udara bersih Indonesia ini untuk mengurangi resiko kebakaran lahan dan menciptakan udara bersih di Kalimantan Tengah. “Ini akan kita kembangkan setelah pelatihan ini. 30 desa melakukan sekolah lapangan program udara bersih Indonesia. Sasarannya salah satunya di Kalteng, karena pernah terjadi kebakaran lahan yang besar dan sangat menggangu kehidupan masyarakat umum, dan akibat lain juga petani gagal panen, ekonomi terganggu, pendapatan menurun dan lingkungan rusak, " ungkap DR. Heru Setyoko, Rabu (21/9/2022).
Dikatakan Heru, program ini telah dilakukan di delapan provinsi. Salah satunya Provinsi Kalimantan Tengah. Pihaknya juga ingin menciptakan udara bersih di Indonesia dengan memperkenalkan metodologi baru mulsa tanpa olah tanah. Ada tiga mulsa tanpa olah tanah. Yakni dengan bedengan kayu, tumpukan kayu yang diberikan tanah dan mulsa, serta deep litter chicken.
"Program ini dilakukan di delapan provinsi dan tiga lainnya yaitu di Kalsel, Kalbar Kalteng. Sekarang jadwalnya Kalteng, untuk pelatihan yang sudah kami lakukan sebelumnya sebanyak kurang lebih 800 petani sudah terlibat dalam pelatihan ini dan memenuhi target, " pungkasnya.