PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO– Kurang lebih sebanyak 48 warga asal Nusa Tenggara Timur (NTT), terdiri dari 31 orang dewasa, dan 17 orang anak telantar di kantor Kelurahan Bukit Tunggal kota Palangka Raya, Rabu (21/12/2022). Berdasarkan informasi yang didapatkan, sejumlah warga tersebut telantar setelah diberikan janji pekerjaan yang bagus di Kabupaten Kotawaringi Timur (Kotim).
Namun nasib berkata saat tiba di Sampit para pencari kerja tersebut, justru malah diarahkan ke Palangka Raya, menuju salah satu kantor cabang perusahaan. Dan lagi-lagi kantor yang ditunjuk ternyata tidak ada orang yang menjanjikan pekerjaan tersebut, sehingga mereka berinisiatif menghubungi nomor HP orang yang telah menjanjikan tersebut sudah tidak aktif lagi.
Lurah Bukit Tunggal Subhanoor, mengatakan, hal tersebut diketahui, saat ada sejumlah orang yang berkumpul di pinggir Jalan Rajawali, pada Selasa 20 Desember 2022 yang lalu, melihat tersebut pihak kelurahan mengajak sejumlah warga tersebut di aula kelurahan.
"Awalnya kita mendapati mereka tiduran di pinggir jalan yang akhirnya kita bawa ke Kelurahan Bukit Tunggal untuk beristirahat di aula Basarang yang kita miliki untuk mereka beristirahat," ucapnya, Rabu, (21/12/2022).
Saat ditanya kenapa mereka berada di pinggir jalan tersebut, dijelaskan bahwa mereka telah mendapat tawaran kerja melalui media sosial facebook, dan hanya berkomunikasi melalui telepon, hingga akhirnya mereka semua diduga ditipu saat sampai di Palangka Raya.
"Awalnya mereka ini akan dijanjikan di Sampit bekerja, namun tiba-tiba malah diarahkan ke Palangka Raya dengan menggunakan travel yang dipesan oleh Bambang, yang menjanjikan mereka bekerja,"tambahnya.
Subhanoor menambahkan, sementara waktu sambil menunggu kepastian semua warga NTT tersebut masih berada di Kelurahan Bukit Tunggal, untuk selanjutnya menunggu akan dibawa kemana, karena saat ini sedang mencari solusi.
"Kami dari pihak kelurahan sudah mengkonfirmasi hal tersebut kepada pihak gereja Katedral Palangka Raya, karena warga tersebut yang dominan beragama Katolik, dan mendapat respon baik dari pihak Keuskupan Palangka Raya, dan rencana warga NTT yang ada siang ini akan dibawa pihak Keuskupan Palangka Raya untuk di tampung kembali di Keuskupan sementara warga ini mendapat solusi yang terbaik,"lanjutnya.
Sementara itu, ketua Paguyuban Flobamora warga NTT Gregorius menambahkan, bahwa pihaknya tengah mencarikan solusi, kepada mereka yang tertipu dijanjikan mendapatkan pekerjaan tersebut.
"Saat ini ada salah satu perusahaan yang akan menampung mereka semua, tinggal menunggu pihak perusahaan datang untuk berkoordinasi kepada meraka semua,"ungkapnya.