Konten dari halaman ini Ingin Menangis Melihat Jemaah Lahap Bersantap - Prokalteng

Ingin Menangis Melihat Jemaah Lahap Bersantap

- Advertisement -

Selain dikenal sebagai negeri sejuta sajadah. Momen haul juga tak pernah lepas dari dahsyatnya warga Banua untuk berbagi. Beragam cara dilakukan warga untuk berharap berkah haul akbar Abah Guru Sekumpul.



MUHAMMAD RIFANI, Banjarbaru

Arifin tak henti-hentinya mengucap syukur. Matanya tampak berkaca-kaca. Sembari menyantap nasi putih lauk haruan. Jemaah haul asal Tanah Bumbu ini meregangkan penatnya di Rest Area di Jl HM Cokrokusumo Banjarbaru kemarin (29/1) siang

Mengendarai motor bebek, Arifin memboyong istri dan putrinya. Sejak berangkat subuh pagi, dari rumah ia hanya menyantap secangkir teh dan kue manis. Memang, saat itu ia bercerita tak sempat untuk sarapan.

“Kita takut kemalaman sampai Sekumpul, belum lagi kalau hujan. Jadi selepas salat subuh langsung bergegas dengan modal seadanya,” katanya.

Kekhawatiran akan lapar di perjalanan tak dirasa Arifin. Sejak bertolak, nyaris di sepanjang jalan katanya ada posko haul. Semua posko menyuguhkan makanan dan minuman.

“Benar kata orang, kalau ke haul tak akan kelaparan. Ini pengalaman pertama saya berangkat, sebelumnya belum kesampaian. Alhamdulillah ini sudah sampai di Banjarbaru,” ucapnya syukur.

Auliyah, ibu rumah tangga asal Cempaka Banjarbaru ini sejak Sabtu (28/1) malam sudah sibuk di dapur umum. Bersama tetangga, ibu dua anak ini mengolah berbagai menu lauk siap santap.

“Saat dengar kabar haul dibuka untuk umum, kita tak ada rapat atau persiapan bagaimana. Semua langsung inisiatif menyumbang beras, sayur, uang sampai bahan bakar,” katanya.

Total ada kurang lebih 2000 porsi makan yang berhasil diolah Auliyah cs. Makanan ini didistribusikan ke posko-posko haul terdekat. Semuanya telah ludes sejak Minggu (29/1) siang menjelang sore.

 “Alhamdulillah bersyukur sekali bisa menyumbang lagi tahun ini. Puas sekali rasanya kalau sudah habis. Rasa ingin menangis juga karena makanan yang kita olah disantap lahap jemaah yang datang,” katanya.

Besarnya euforia warga menyambut momen haul juga tak hanya di kalangan warga dewasa. Banyak anak muda yang juga ikut berbagi. Tentu dengan caranya masing-masing.

Misalnya Arman, remaja asal Banjarbaru ini menyajikan 4 galon es kopi susu untuk dibagi kepada jemaah. Bersama tim, ia siaga di ruas Jalan HM Cokrokusumo Banjarbaru sejak Ahad (29/1) siang.

“Ini sisa satu galon. Kopi susunya kita sajikan ke cangkir plastik dan dibagi ke jemaah yang melintas. Kita siapkan sejak pagi, ini kalau habis kita olah lagi buat malam arus balik, tapi kopi hangat,” katanya.

Arman dan kawan-kawan memang punya usaha kedai kopi. Namanya Prolog Coffee. Kopi susu yang disajikan katanya telah diolah atau diracik khusus oleh para barista.

“Alasan mengapa memilih kopi ya biar jemaah bisa segar lah, karena kan banyak yang datang dari jauh, pasti lelah dan ngantuk juga diperjalanan,” katanya yang tak mau berpikir soal biaya yang harus dikeluarkan kedainya.

Tak hanya berbagi soal isi perut dan dahaga. Di salah satu rest area di wilayah Ratu Elok Banjarbaru, ada relawan yang membuka layanan tambal ban gratis dan serba serbinya.

Membawa dua unit alat kompresor. Relawan ini melayani kendaraan jemaah yang bermasalah. “Tambal ban, isi angin sampai bengkel, tapi yang ringan-ringan saja,” ujar Haikal, relawan BPK Star 10.

Haikal dan rekan-rekan bukan dari Banjarbaru. Mereka berdomisili di Kelayan B Banjarmasin. Sejak Sabtu (28/1) malam, mereka telah membangun posko dan menginap di Banjarbaru.

“Ini patungan. Tak hanya uang, tapi juga tenaga. Ada yang punya keahlian montir mau ikut, ada yang meminjamkan peralatan juga,” katanya.

Sepanjang membuka layanan tambal ban dan bengkel gratis. Total sudah lebih dari 100 unit kendaraan jemaah yang diperbaiki. Rata-rata keluhannya ban kempes atau penyakit pengerem.

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments