Konten dari halaman ini Hanya Ada Satu Kapal, Jumlah Penumpang Tidak Pasti - Prokalteng

Hanya Ada Satu Kapal, Jumlah Penumpang Tidak Pasti

- Advertisement -

Melihat Aktivitas Mudik di Pelabuhan Rambang

Dulu tahun 2000 an, aktivitas mudik di Pelabuhan Rambang menjadi primadona warga Palangka Raya. Namun kini, para pemudik mulai meninggalkan jalur sungai sebagai pilihan untuk mudik. Karena banyak memilih jalur darat dengan alasan akses jalan sudah nyaman.

————————————

Muhammad Hafidz, Palangka Raya

DI ANTARA kapal-kapal yang terparkir di Pelabuhan Rambang, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut. Terdapat satu kapal yang masih melayani penumpang untuk mudik. Kapal tersebut milik Masruni (50). Kapal milik Pria asal Nagara, Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan (Kalsel) ini merupakan satu-satunya kapal yang masih aktif menerima penumpang ataupun barang di antara kapal lainnya yang digunakan untuk kapal wisata.

Dari waktu ke waktu, salah satu jalur transportasi yang kini ditinggalkan oleh pemudik di Palangka Raya yakni jalur sungai. Kebanyakan para pemudik kini memilih jalur darat dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Masruni menceritakan jalur tujuan dari Pelaburan Rambang bervariasi. Dari ke Mandomai, Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas. Bahkan sampai ke Provinsi tetangga yakni Kabupaten Barito Kuala dan wilayah Nagara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel). Perjalanannya pun menempuh hingga 2 hari 2 malam.

“Penumpang kada (tidak,red) pasti, masyarakat lebih banyak memilih menggunakan kendaraan bermotor untuk mudik. Penumpang ada,  kadang-kadang betiga, 50.000 harga per sekali keberangkatan,” ujarnya, Sabtu (15/4).

Terakhir aktivitas pemudik transportasi sungai di Rambang ramai, lanjut Masruni sekitar tahun 2000-an. Kondisi jalan saat itu masih rusak. Namun saat ini, warga yang mudik memilih jalur kapal melewati sungai tak menentu. Alasannya para warga saat ini kebanyakan memilih menggunakan kendaraan bermotor untuk mudik.

“Mulai sunyi sekitar tahun 2005 an, sedangkan yang masih rame tahun 2000-an,” terang Masruni.

Kapal milik Masruni, kini menjadi satu-satunya kapal yang masih ada untuk melayani penumpang bepergian. Sedangkan kapal-kapal lainnya kini merupakan kapal wisata.

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments