PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kotingen Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII Kalimantan Tengah (Kalteng) Kota Palangkaraya mengambil sikap atas keputusan cabang olahraga (cabor) drum band yang ditetapkan sebagai cabang eksibisi.
Anggota Bidang Advokasi Kotingen Porprov XII Kalteng dari Kota Palangkaraya, Adi Abdian Nor menyatakan ketidakikutsertaan cabang eksibisi pada cabor drum band dalam ajang Porprov di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
“Secara tegas, melalui surat Ketua Drum Band Provinsi Halikin menyatakan bahwa drum band ini cabang eksibisi. Lalu ada beberapa pengcab drum band menyatakan siap mengikuti eksibisi. Kami hanya menyikapi, yang namanya eksibisi itu adalah cabang olahraga yang belum dipertandingkan,” ujar Adi didampingi Ketua KONI Kota Palangkaraya Karuhei T.N Asang dan jajaran pengurus KONI Kota Palangkaraya.
Meski demikian, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Palangkaraya tetap menaati aturan yang ada.
“Tapi kalau ini dinyatakan sebagai eksibisi, jelas menyalahi aturan. Kita sepakat pengurus menyatakan drum band untuk kotingen Palangkaraya tidak mengikuti eksibisi tersebut,” bebernya.
“Tapi kita juga menghormati dan kita menghargai atlet-atlet yang latihan selama ini. Kita akan support semampu kita apabila ke depan ada lomba drum band yang mewakili Kota Palangkaraya,”imbuhnya.
Blacklist Atlet Bela Kabupaten Lain
Adi juga menegaskan Koni Kota Palangkaraya akan membuat daftar hitam (blacklist,red) terhadap atlet yang terindikasi membela kabupaten lain. “Kita akan blacklist binaan atlet itu yang pindah ke kabupaten lain,” ujarnya.
Namun hingga saat ini, pihaknya mengaku belum menemukan bukti konkretnya terhadap status atlet yang berpindah membela kabupaten lain selain Kota Palangkaraya.
“Kita belum menemukan bukti sahihnya. Namanya isu ini sudah ada macam-macam alasannya. Ada beberapa indikasi dugaan kita atlet naturalisasi ke kabupaten lain. Intinya kita tidak mengajarkan atlet berjiwa seperti itu. Kita mengajarkan atlet sportivitas fair play. Dia yang kita minta sebagai kotingen Kota Palangkaraya, dengan alasan tertentu menolak. Sementara dia selama ini di bawah binaan KONI Kota Palangkaraya khususnya cabor itu sendiri,”ujarnya.
“Kita tidak akan mengakomodir dia untuk mewakili Kota Palangkaraya. Banyak atlet kok. Kita lebih menghargai atlet-atlet yang menjunjung sportifitas, menghargai KONI sebagai induk olahraganya,” tandasnya. (hfz/hnd)