PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO– Kepala BPBD Kota Palangkaraya, Emi Abriyani mengatakan kurang lebih 30 Kepala Keluarga (KK) korban kebakaran di Flamboyan Bawah RT 004 RW 008 Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangkaraya, saat ini ditampung di posko pengungsian, Selasa (1/8/2023) malam. Posko tersebut menggunakan fasilitas GOR Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sanaman Mantikei Palangkaraya.
“Saat ini sedang dikirim bantuan dari BPBD Provinsi Kalimantan Tengah, serta bersinergi dengan BPPD Kota Palangkaraya. Bantuan yang diberikan berupa sembako. Akan didirikan dapur umum. Malam ini, untuk makanan masyarakat yang terdampak sedang dilakukan diskusi. Saat ini korban kebakaran yang tercatat kurang lebih 30 Kepala Keluarga dan 150 jiwa. Semuanya dalam keadaan selamat. Memang ada sebagian warga yang sakit,”ucapnya, Selasa (1/8/2023) malam.
Dituturkan Emi, saat ini pihaknya sedang melakukan evakuasi serta pengecekan kesehatan bagi warga. Dengan bersinergi bersama tenaga medis dan Palang Merah Indonesia (PMI), tujuannya untuk merawat para warga yang terdampak musibah kebakaran.
2 Relawan BPBD Kota Terluka

“Saat ini titik pengungsian ada di GOR KONI. Dalam penanganan kebakaran bahwa ada insiden terluka 2 orang dari BPBD Kota Palangkaraya, akibat terkena pecahan beling mengenai bagian kaki. Serta bagian tangan terluka saat melakukan pemadaman api,”katanya.
Namun keduanya dikatakan tengah menjalani proses penanganan tenaga medis di fasilitas kesehatan terdekat.
Sementara terpisah, Lurah Langkai Sri Wanti mengungkapkan bahwa sampai saat ini warga di posko pengungsian bertambah. Pihaknya masih melakukan pendataan lebih lanjut dan monitoring terkait bantuan yang dibutuhkan.
“Jadi, sampai malam ini bertambah jumlah KKnya sebanyak 33. Kami masih melakukan pendataan. Memang seperti yang kita lihat di sini juga banyak anak-anak,”katanya.
Seorang warga, Aulia mengaku saat kejadian dirinya hanya menyelamatkan anaknya yang sedang tidur. Sehingga tidak memikirkan untuk menyelamatkan barang berharga yang dimilikinya, kecuali hanya baju yang melekat di badannya saja.
” Ya, kondisinya tidak bawa apa-apa, hanya bawa baju melekat di badan ini. Bahkan anak saya ini tidak ada susu. Saya berharap, pemerintah setempat bisa memberikan bantuan terutama, untuk anak-anak. Anak saya yang kecil ini masih ngedot (minum susu,red). Tadi susunya tidak sempat diselamatkan sudah hangus dilalap api,”akunya. (rin/hnd)