PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kuasa hukum Wakil Wali Kota Palangkaraya Umi Mastikah, Zulhaidir merespon terkait pernyataan suami Sriosako yang juga Ketua Komisi IV DPRD Kalteng di sela-sela sebelum sidang gugatan perceraian. Dalam sidang tersebut, Sriosako selaku tergugat menghadirkan empat saksi di Pengadilan Negeri Palangkaraya, Kamis (10/8).
Sebelumnya Sriosako membantah dalil gugatan dari penggugat yang disebut-sebut melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan tidak memberi nafkah kepada penggugat. Ia menyebut dalil gugatan tersebut merupakan fitnah dan pencemaran nama baik.
Zulhaidir menyebut, dalil gugatan yang disebut Sriosako terlalu privat untuk bisa diungkapkan. Meski demikian, ia enggan berkomentar lebih lanjut mengenai dalil gugatan yang disebut Sriosako. Yakni KDRT dan tak menafkahi kliennya yang menjadi dalil gugatan cerai tersebut.
BACA JUGA: Sriosako Hadirkan Empat Saksi, Bantah Tuduhan Umi Mastikah
“Yang jelas apa yang disuarakan itu hak beliau selaku pihak yang membantah dari dalil yang diajukan oleh penggugat. Di dalam suatu perkara memang hal yang biasa, pihak sebelah melakukan pembelaan. Kalau yang lebih jauh saya tidak bisa mengungkapkan,” ujarnya, Kamis (10/8).
Dia menyebut, sidang selanjutnya tanggal 16 Agustus 2023 dengan agenda majelis hakim memerintahkan kepada perwakilan dari masing-masing pihak untuk melakukan upaya terakhir mediasi.
“Di tanggal 16 Agustus 2023, apapun hasil mediasi pertemuan dari kedua belah pihak dilaporkan kepada majelis hakim. Majelis hakim meminta kepada para pihak untuk melakukan upaya terakhir agar bisa bertemu melalui perwakilannya. Apapun hasilnya dilaporkan ke majelis hakim,” bebernya. (pri/hfz)