PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Taekwondo Kalimantan Tengah (Kalteng) Heriansyah mengatakan, Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalteng wajib sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART).
“Jangan karena kepentingan sesaat kelompok golongan tertentu jadi memaksakan kehendak. Silahkan siapapun mau memimpin KONI Kalteng untuk kemajuan olahraga. Menyongsong PON Aceh Medan 2024 ini tolok ukurnya naik turun peringkat Kalteng pada PON,” ujarnya Rabu (16/8).
BACA JUGA: Empat Bakal Calon Ketum KONI Kalteng Ambil Formulir, Salah Satunya Gubernur
Heriansyah mengharapkan, pemimpin KONI Kalteng adalah sosok yang peduli olahraga serta memahami kondisi atlet, pelatih, dan pengurus. Selain itu, sosok pemimpin KONI tidak hanya berharap kepada Angggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah.
“Akan tetapi, juga dari sumber dana pembinaan pihak ketiga. Banyak atlet kita pindah ke daerah provinsi lain jelang PON terlihat saat Porprov 12 Kotim Juli Agustus 2023. Artinya Pengprov tidak kuat mempertahankan atlet tersebut, hal ini tidak boleh terjadi lagi. Kedepan pengurus KONI terpilih bukan yang asal menjabat pengurus saja,” bebernya.
Ia juga mengharapkan pengurus KONI kedepan agar mau berkorban segalanya demi kemajuan olahraga di Kalteng. Ia juga menyinggung soal fenomena pengurus yang mengorbankan atlet.
“Tidak perlu gemuk pengurus KONI kedepan. Sedikit tapi Patriot dalam kemajuan organisasi. Pengurus wajib bekerja dan berkorban. Tidak ada bahasa senior atau junior, tapi tekad ikhlas bekerja pelaksanaan musprovlub. Etikanya Plt Ketua KONI Kalteng saat ini ingin maju calon ketua koni kalteng diharapkan mundur, menjaga etika. Walau tidak melanggar AD ART boleh ikut disini, kita melihat jiwa patriotisme. Biarkan pemilik suara anggota KONI yang menentukan pilihannya para ketua pengprov -dan KONI kabupaten atau kota,” imbuhnya. (hfz/pri)