Konten dari halaman ini DNM SalahSatu Faktor Pemicu Kematian Kasus Gigi Berlubang

DNM Salah Satu Faktor Pemicu Kematian Kasus Gigi Berlubang

- Advertisement -

ANGGOTA Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) Paulus Januar mengemukakan descending necrotizing mediastinitis (DNM) bisa menjadi salah satu faktor pemicu kematian pada kasus gigi berlubang.

”DNM sumbernya dapat berasal dari tenggorokan atau dapat pula berasal rongga mulut dan jaringan di sekitar tenggorokan,” kata Paulus Januar seperti dilansir dari Antara, Senin (4/9).

Dia mengatakan, penyakit tersebut merupakan infeksi yang disebabkan bakteri Streptokokus dan Staphilokokus yang menjalar ke daerah mediastinum atau ruang di antara organ paru-paru. Bakteri tersebut sangat berbahaya karena dapat merusak jaringan mediastinum, hingga berujung pada kematian.

Paulus menambahkan, penyakit DNM tidak selalu berasal dari infeksi jaringan gigi dan mulut. DNM lebih sering terjadi karena infeksi yang berasal dari daerah tenggorokan dan menjalar ke daerah mediastinum kemudian menginfeksi dan merusak jaringan tubuh di daerah tersebut.

Bila berasal dari jaringan gigi dan mulut, kata Paulus, disebut sebagai infeksi fokal (focal infection), yaitu infeksi di suatu bagian tubuh seperti tenggorokan atau jaringan gigi dan mulut dapat berdampak pada bagian tubuh lain.

”Namun hingga saat ini konsep infeksi fokal kerap menjadi bahan perdebatan dan masih terus diteliti lebih lanjut,” ujar Paulus Januar.

Gejala yang timbul dari bahaya DNM, lanjut Paulus, ditandai dengan permasalahan penyakit gigi dan mulut, lalu muncul demam, pembengkakan, kesulitan bernapas, hingga nyeri yang hebat di daerah dada.

”Keadaan ini dapat berlanjut menjadi semakin parah serta dapat berakhir dengan kematian,” ujar Paulus Januar.

Paulus mengatakan, penyakit DNM sangat jarang terjadi, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak perlu khawatir yang berlebihan. Tapi, tetap memerlukan kewaspadaan.

Paulus mengatakan, DNM dapat dicegah dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut. Bila mengalami penyakit gigi dan mulut, segera mengonsultasikan perawatan ke dokter agar tidak terjadi komplikasi keparahan lebih lanjut.

”Ini yang saya ketahui sesuai dengan kepakaran saya di bidang kesehatan gigi masyarakat yang salah satu peran adalah memberikan informasi kesehatan gigi pada masyarakat luas,” ujar Paulus Januar.

Sebelumnya, DNM menjadi perbincangan netizen berdasar kisah dari salah satu penderita gigi berlubang yang acuh pada perawatan dokter. Kisah itu di-posting melalui akun X (Twitter) @TrinityTraveler pada Kamis (31/8).

Beberapa pekan lalu, seorang penderita gigi berlubang di bagian geraham lebih memilih meminum obat pereda nyeri dan obat kumur, tanpa berkonsultasi ke dokter. Meski awalnya kondisi pasien baik-baik saja, tidak lama kemudian terjadi pembengkakan di bagian pipi dan leher yang mirip seperti penyakit gondongan.

Kondisi pasien kian bertambah parah, ditandai kemunculan nanah di bagian pembengkakan, hingga berujung tak sadarkan diri dan harus dirawat di ruang intensif Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Pihak medis setempat mendiagnosis pasien mengalami penyakit DNM. Meski sempat menjalani perawatan selama 28 hari, pasien akhirnya meninggal dunia karena kondisi penyakit yang parah.(jpc/ind)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments