Konten dari halaman ini Tingkatkan SDM, Tahun Ini 3 Perawat yang Bertugas di Unit Hemodialisis Mengikuti Pelatihan - Prokalteng

Tingkatkan SDM, Tahun Ini 3 Perawat yang Bertugas di Unit Hemodialisis Mengikuti Pelatihan

- Advertisement -

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Peningkatan mutu pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus dilakukan. Mulai dari sarana dan prasarana hingga Sumber Daya Manusia (SDM) terus di updgrade agar pelayanan kepada masyarakat lebih maksimal.

Salah sayu upayanya adalah dengan meningkatkan kapasitas para tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit tersebut. Tahun ini, sudah ada tiga perawat yang bertugas di Unit Hemodialisis akan mengikuti pelatihan. Hal itu agar pasian yang akan mendapatkan perawatan cuci darah, bisa dilayani lebih maksimal.

“Setiap perawat di unit kami harus mengikuti pelatihan khusus. Rencananya, satu perawat kami akan mengikuti pelatihan di Bulan April dan dia perawat lagi di Bulan Agustus,”ujar Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) di Unit Hemodialisis RSUD dr Murjani, Paliliewu Novita Angela, Rabu (6/3).

dr Novita yang juga sekaligus menjadi dokter spesialis penyakit dalam itu menyebutkan, pelatihan yang akan dijalani ketiga perawat itu tidak bisa dilakukan setiap saat. Sebab, adanya antrean dari tenaga kesehatan lain yang akan menjalani pelatihan. Semua pelatihannyapun harus dilakukan di Hemodialisis Center Indonesia. Pelatihan itu baru kembali dibuka tahun ini setelah tutup benerapa saat akibat Pandemi Covid-19.

Ia menyebutkan, perawat yang akan mengikuti pelatihan itu, akan dilatih selama enam bulan. Nantinya, mereka bisa menangani tiga pasien sekaligus dan tiga mesin cuci darah. Saat ini pula Unit Hemodialisis RSUD dr Murjani memiliki sembilan tenaga kesehatan ditambah satu dokter pelaksana.

“Mereka akan mengikuti pelatihan selama enam bulan. Satu perawat itu bisa menangani tiga pasien sekaligus,”ungkapnya.

Dikatakannya, saat ini Unit Hemodialisis memiliki 22 mesin cuci darah. Namun hanya 14 mesin yang beroperasional. Hal itu dikarenakan perawat yang terbatas di RSUD dr Murjani.

“12 unit untuk menangani pasien reguler dan dua mesin untuk menangani pasien cuci darah khusus gagal ginjal akut,”sebutnya.

Saat ini ada sekitar 200 pasien yang menunggu layanan tersebut. Mereka masih menjalani layanan cuci darah di rumah sakit lain. Sementara pasien yang mengalami penyakit akut akan tetap dilayani selama enam bulan kedepan hingga kondisi mereka stabil.(sli/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Peningkatan mutu pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus dilakukan. Mulai dari sarana dan prasarana hingga Sumber Daya Manusia (SDM) terus di updgrade agar pelayanan kepada masyarakat lebih maksimal.

Salah sayu upayanya adalah dengan meningkatkan kapasitas para tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit tersebut. Tahun ini, sudah ada tiga perawat yang bertugas di Unit Hemodialisis akan mengikuti pelatihan. Hal itu agar pasian yang akan mendapatkan perawatan cuci darah, bisa dilayani lebih maksimal.

“Setiap perawat di unit kami harus mengikuti pelatihan khusus. Rencananya, satu perawat kami akan mengikuti pelatihan di Bulan April dan dia perawat lagi di Bulan Agustus,”ujar Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) di Unit Hemodialisis RSUD dr Murjani, Paliliewu Novita Angela, Rabu (6/3).

dr Novita yang juga sekaligus menjadi dokter spesialis penyakit dalam itu menyebutkan, pelatihan yang akan dijalani ketiga perawat itu tidak bisa dilakukan setiap saat. Sebab, adanya antrean dari tenaga kesehatan lain yang akan menjalani pelatihan. Semua pelatihannyapun harus dilakukan di Hemodialisis Center Indonesia. Pelatihan itu baru kembali dibuka tahun ini setelah tutup benerapa saat akibat Pandemi Covid-19.

Ia menyebutkan, perawat yang akan mengikuti pelatihan itu, akan dilatih selama enam bulan. Nantinya, mereka bisa menangani tiga pasien sekaligus dan tiga mesin cuci darah. Saat ini pula Unit Hemodialisis RSUD dr Murjani memiliki sembilan tenaga kesehatan ditambah satu dokter pelaksana.

“Mereka akan mengikuti pelatihan selama enam bulan. Satu perawat itu bisa menangani tiga pasien sekaligus,”ungkapnya.

Dikatakannya, saat ini Unit Hemodialisis memiliki 22 mesin cuci darah. Namun hanya 14 mesin yang beroperasional. Hal itu dikarenakan perawat yang terbatas di RSUD dr Murjani.

“12 unit untuk menangani pasien reguler dan dua mesin untuk menangani pasien cuci darah khusus gagal ginjal akut,”sebutnya.

Saat ini ada sekitar 200 pasien yang menunggu layanan tersebut. Mereka masih menjalani layanan cuci darah di rumah sakit lain. Sementara pasien yang mengalami penyakit akut akan tetap dilayani selama enam bulan kedepan hingga kondisi mereka stabil.(sli/kpg)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments