Konten dari halaman ini Uji Sampel Makanan Pasar Ramadan Akan Dilakukan Secara Mendadak - Prokalteng

Uji Sampel Makanan Pasar Ramadan Akan Dilakukan Secara Mendadak

- Advertisement -

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bulan suci Ramadan nampaknya menjadi momentum yang bagus bagi para pedagang makanan di Kabupaten Kotawaribgin Timur (Kotim). Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berlomba-lomba memasarkan dagangan takjilnya yang banyak diserbu pelanggan untuk kudapan berbuka. Pasar Ramadanpun digelar di beberapa titik di Kota Sampit.

Demi mencegah hal yang tidak diinginkan, Pemerintah Kabupaten Kotim melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Diaperindagkop) Kabupaten Kotim akan melakukan uji sampel makanan dalam beberapa waktu kedepan. Bekerjasama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), uji sampel itu digelar untuk memastikan makanan yang mereka jual aman dikonsumsi oleh masyarakat.

“Kami akan melakukan uji sampel dalam satu minggu kedepan. Sampel akan kita ambil dari beberapa makanan yang dijual selama Bulan Ramadan ini dan tidak hanya satu titik pengambilan sampelnya,”ujar Kepala Disperindagkop, Zulhaidir, Selasa (12/3).

Uji sampel tersebut akan dilakukan secara mendadak dalam beberapa waktu kedepan. Bahan makanan akan dicek dari segi kandungan dan bahan baku apakah aman dikonsumsi atau tidak. Jika terdapat bahan yang bisa membahayakan konsumen, Disperindagkop Kotim akan memberikan sanksi berupa teguran hingga pemberhentian kegiatan tersebut.

“Kalau kedapatan, kita akan tegur pedagangnya. Jika tidak ada perubahan juga kita akan berhentikkan kegiatannya,”sebutnya.

Saat ini, pasar Ramadan yang ada di beberapa titik selalu ramai diburu pembeli. Terlebih lagi mendekati waktu berbuka. Di taman kota misalnya. Lebih dari 90 UMKM menjajakan dagangannya. Jumlah itu meningkat drastis dari tahun sebelumnya yang hanya tercatat 60 UMKM yang berjualan.

“Tahun ini pedagangnya tambah banyak. Yang tercatat saja sekitar 90an. Itu belum termasuk pedagang kaki lima yang di luar wilayah yang kita sediakan,”sebutnya.

Ia berharap, gelaran pasar Ramadan menjadi pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Kotim. Momentum Ramadan bisa menjadi ladang berkah bagi pelaku UMKM untuk meraup keuntungan. “Mudah-mudahan ini menjadi pertumbuhan ekonomi dan tempat saling berbagi selama Bulan Ramadan ini,”pungkasnya.(sli/kpg)

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bulan suci Ramadan nampaknya menjadi momentum yang bagus bagi para pedagang makanan di Kabupaten Kotawaribgin Timur (Kotim). Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berlomba-lomba memasarkan dagangan takjilnya yang banyak diserbu pelanggan untuk kudapan berbuka. Pasar Ramadanpun digelar di beberapa titik di Kota Sampit.

Demi mencegah hal yang tidak diinginkan, Pemerintah Kabupaten Kotim melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Diaperindagkop) Kabupaten Kotim akan melakukan uji sampel makanan dalam beberapa waktu kedepan. Bekerjasama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), uji sampel itu digelar untuk memastikan makanan yang mereka jual aman dikonsumsi oleh masyarakat.

“Kami akan melakukan uji sampel dalam satu minggu kedepan. Sampel akan kita ambil dari beberapa makanan yang dijual selama Bulan Ramadan ini dan tidak hanya satu titik pengambilan sampelnya,”ujar Kepala Disperindagkop, Zulhaidir, Selasa (12/3).

Uji sampel tersebut akan dilakukan secara mendadak dalam beberapa waktu kedepan. Bahan makanan akan dicek dari segi kandungan dan bahan baku apakah aman dikonsumsi atau tidak. Jika terdapat bahan yang bisa membahayakan konsumen, Disperindagkop Kotim akan memberikan sanksi berupa teguran hingga pemberhentian kegiatan tersebut.

“Kalau kedapatan, kita akan tegur pedagangnya. Jika tidak ada perubahan juga kita akan berhentikkan kegiatannya,”sebutnya.

Saat ini, pasar Ramadan yang ada di beberapa titik selalu ramai diburu pembeli. Terlebih lagi mendekati waktu berbuka. Di taman kota misalnya. Lebih dari 90 UMKM menjajakan dagangannya. Jumlah itu meningkat drastis dari tahun sebelumnya yang hanya tercatat 60 UMKM yang berjualan.

“Tahun ini pedagangnya tambah banyak. Yang tercatat saja sekitar 90an. Itu belum termasuk pedagang kaki lima yang di luar wilayah yang kita sediakan,”sebutnya.

Ia berharap, gelaran pasar Ramadan menjadi pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Kotim. Momentum Ramadan bisa menjadi ladang berkah bagi pelaku UMKM untuk meraup keuntungan. “Mudah-mudahan ini menjadi pertumbuhan ekonomi dan tempat saling berbagi selama Bulan Ramadan ini,”pungkasnya.(sli/kpg)

 

- Advertisement -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments