Konten dari halaman ini Sandal Hilang di Masjid Nabawi, Telapak Kaki Jamaah Haji Ini Melepuh - Prokalteng

Sandal Hilang di Masjid Nabawi, Telapak Kaki Jamaah Haji Ini Melepuh

- Advertisement -

SAMBIL memegangi punggung kakinya, Siran, 56, duduk berselonjor di teras Hotel tempat dia menginap di kawasan Syimaliah, Madinah. Rupanya, kedua telapak kakinya tampak berwarna merah. Sebagian di antaranya melepuh.

Jamaah haji asal Kabupaten Malang itu baru saja pulang dari salat dzuhur berjamaah di Masjid Nabawi.

Namun, saat berjalan dari masjid ke hotel, Siran berjalan dengan kaki telanjang. Alias tak memakai sandal.

Rupanya, setelah selesai salat, Siran lupa menaruh sandalnya di mana. Gara-gara dia keluar dari pintu masjid yang berbeda.

Setelah beberapa saat berusaha mencari sandalnya yang ketlisut, Siran memutuskan untuk pulang. Dia pun berjalan menyusuri jalanan dari masjid ke hotel tempat dia menginap.

Sebenarnya, jarak masjid ke hotelnya tidak jauh. Tak sampai 10 menit jalan kaki.
Masalahnya, dia berjalan kaki di tengah terik matahari yang sangat menyengat. Saat itu suhu udara sudah mencapai 41 derajat selsius. Akibatnya bisa ditebak. Kaki Siran melepuh.

Sebelum masuk hotel, dia membeli sandal dulu di dekat hotelnya. Lalu menyempatkan diri untuk selonjoran.

Melihat Siran tengah kesakitan, dua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), yakni Hikmah Romalina Arifin, serta Rena Paraswati, menghampiriya. Lalu mengolesi kakinya dengan pelembab.

“Untuk mendinginkan agar kakinya tidak makin mengelupas. Setelah itu baru nanti diobati,” kata Rena.

Sementara itu, Hikmah mengimbau agar jamaah memperhatikan kondisi cuaca di Madinah yang makin menyengat.

“Saat siang, jangan lupa membawa sandal. Saat di masjid, diimbau membawa tas khusus sandal. Agar tidak lupa,” katanya. (jpc)

SAMBIL memegangi punggung kakinya, Siran, 56, duduk berselonjor di teras Hotel tempat dia menginap di kawasan Syimaliah, Madinah. Rupanya, kedua telapak kakinya tampak berwarna merah. Sebagian di antaranya melepuh.

Jamaah haji asal Kabupaten Malang itu baru saja pulang dari salat dzuhur berjamaah di Masjid Nabawi.

Namun, saat berjalan dari masjid ke hotel, Siran berjalan dengan kaki telanjang. Alias tak memakai sandal.

Rupanya, setelah selesai salat, Siran lupa menaruh sandalnya di mana. Gara-gara dia keluar dari pintu masjid yang berbeda.

Setelah beberapa saat berusaha mencari sandalnya yang ketlisut, Siran memutuskan untuk pulang. Dia pun berjalan menyusuri jalanan dari masjid ke hotel tempat dia menginap.

Sebenarnya, jarak masjid ke hotelnya tidak jauh. Tak sampai 10 menit jalan kaki.
Masalahnya, dia berjalan kaki di tengah terik matahari yang sangat menyengat. Saat itu suhu udara sudah mencapai 41 derajat selsius. Akibatnya bisa ditebak. Kaki Siran melepuh.

Sebelum masuk hotel, dia membeli sandal dulu di dekat hotelnya. Lalu menyempatkan diri untuk selonjoran.

Melihat Siran tengah kesakitan, dua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), yakni Hikmah Romalina Arifin, serta Rena Paraswati, menghampiriya. Lalu mengolesi kakinya dengan pelembab.

“Untuk mendinginkan agar kakinya tidak makin mengelupas. Setelah itu baru nanti diobati,” kata Rena.

Sementara itu, Hikmah mengimbau agar jamaah memperhatikan kondisi cuaca di Madinah yang makin menyengat.

“Saat siang, jangan lupa membawa sandal. Saat di masjid, diimbau membawa tas khusus sandal. Agar tidak lupa,” katanya. (jpc)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments