PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Sugianto Sabran, melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng, Nuryakin, menegaskan bahwa Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Wilayah V se-Kalimantan adalah forum strategis untuk membangun kolaborasi dan komitmen.
Forum ini bertujuan untuk terus berkhidmat dan memberikan kontribusi positif bagi umat, menjaga keutuhan ajaran Islam, serta merespons dinamika zaman dengan pendekatan yang seimbang antara keberagaman dan nilai-nilai keislaman.
Pernyataan tersebut disampaikan Nuryakin saat membuka Rakorda MUI Wilayah V se-Kalimantan di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (23/8) malam.
“Saya juga ingin menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada MUI Provinsi Kalimantan Tengah atas peran dan kontribusinya dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah,” ujar Nuryakin dalam sambutannya.
Sekretaris Jenderal MUI Pusat, Amirsyah Tambunan, turut mengucapkan selamat atas diselenggarakannya Rakorda MUI Wilayah V se-Kalimantan.
“Semoga Rakorda ini dapat menghasilkan keputusan-keputusan terbaik yang dapat diimplementasikan, tidak hanya menjadi keputusan di atas kertas,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Ketua MUI Kalteng, Khairil Anwar, menjelaskan bahwa tema yang diangkat dalam Rakorda ini adalah penguatan akidah dan ukhuwah Islamiyah. Ia juga menyebut bahwa kondisi menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di provinsi dan kabupaten sudah mulai memanas.
“Makanya, keberadaan MUI diharapkan dapat berperan dalam menyatukan dan menyejukkan suasana tersebut,” imbuhnya.
Khairil juga menyoroti fenomena aliran sesat dan menyimpang yang masih terjadi di Kalteng, serta peningkatan jumlah mualaf di wilayah tersebut.
“Data mualaf di Kalimantan, khususnya di Kalimantan Tengah, pada tahun 2023 berkisar 3.339 orang. Namun, pembinaan belum optimal dan koordinasi masih perlu ditingkatkan,” terangnya.
Oleh karena itu, Khairil menekankan pentingnya peran semua pihak sebagai pelayan umat untuk menguatkan akidah, agar mualaf tidak kembali kepada agama semula.
“Insya Allah, Rakorda ini akan berlangsung dari tanggal 23 hingga 25 Agustus 2024, dengan sidang penutupan yang akan digelar di Asrama Haji Al Mabrur, Palangka Raya,” tutup Khairil. (hfz)