JAKARTA – Komisi VII DPR RI memberikan apresiasi kepada Menteri perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita atas capaian kinerja keuangan tahun 2023 yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Apresiasi tersebut disampaikan Komisi VII DPR RI dalam Rapat Kerja dengan Kementerian Perindustrian terkait pembahasan laporan keuangan pemerintah pusat di Gedung Parlemen Senayan Jakarta, Senin 26 Agustus 2024.
Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengatakan capaian kinerja keuangan tahun 2023 Kementerian Perindustrian tersebut lebih dari 98 persen di atas rata-rata realisasi nasional.
“Tentu kami mengapresiasi kinerja keuangan Pak Menteri Agus. Karena sangat amat dekat dengan target yang telah ditentukan,” tandas Mukhtarudin ketika dihubungi wartawan.
Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini pun berharap ke depannya terkhusus untuk melaksanakan program-program tahun anggaran 2024, kinerjanya juga diharapkan sama dengan tahun sebelumnya.
Sementara Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti berharap rancangan anggaran kementerian perindustrian tahun 2025 nanti bisa ditingkatkan lagi terkait program yang sifatnya mempunyai target untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
“Kami apresiasi Pak menteri, karena banyak sekali program yang telah direalisasikan di lapangan yang diprioritaskan untuk tingkatkan kualitas SDM menuju Indonesia Emas tahun 2024,” imbuh Roro.
Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi VII DPR dari fraksi Gerindra Ramson Siagian yang mengucapkan selamat kepada Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.
“Selamat pak menteri, luar biasa, sekian tahun sejak pak Agus jadi menteri raih WTP berturut-turut,” kata Ramson.
Dalam Raker tersebut, Komisi VII DPR juga mengapresiasi Menteri Perindustrian Agus yang telah menindaklanjuti seluruh temuan sesuai rekomendasi BPK Republik Indonesia tahun 2023 secara tuntas.
Mukhtarudin juga mengapresiasi capaian pendapatan pada tahun 2023, kementerian Perindustrian menetapkan estimasi pendapatan sebesar Rp291,65 miliar. Adapun realisasi pendapatan Kemenperin tahun itu mencapai sebesar Rp352,50 miliar atau 120,86 persen dari estimasi yang ditetapkan semula.
Pendapatan tersebut berasal dari pendapatan jasa layanan yang dilakukan oleh UPT teknis di lingkungan Kemenperin seperti Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri, Politeknik, Sekolah Menengah Kejuruan bidang Industri, serta pendapatan lain yang sah sesuai ketentuan perundang-undangan.
“Sangat Luar biasa, kerja keras Pak Agus membuahkan hasil yang maksimal,” tutup Mukhtarudin. ***