SAMPIT, PROKALTENG.CO– Banyaknya kasus anak mengalami gagal ginjal hingga mengharuskan cuci darah akibat banyak mengkonsumsi makanan manis menjadi sorotan Dinas Pendidikan Kotim.
Kepala Disdik Kotim Muhamad Irfansyah. Mengatakan, meski kasus tersebut bukan di Kotim, namun pihaknya tetap akan gencarkan lagi untuk memantau kantin sehat beker jasama dengan puskesmas setempat.
“Kita bekerja sama dengan Dinkes melalui Puskesmas setempat untuk terus memberikan edukasi kepada seluruh kantik di sekolah untuk menjual makanan sehat bagi anak-anak,” kata Muhammad Irfansyah, belum lama ini.
la mengakui, hampir setiap bulan puskesmas ke sekolah memberikan edukasi. Penga wasannya memang dari sekolah sendiri dan setiap bulan puskesmas rutin, ada peman- tauan kantin sehat termasuk kadar lemak, olahannya halal dan lainnya.
Sebelum pandemi lebih lanjut dikatakannya, memang sering dilakukan pengawasan, setelah atau pasca pandemi ini mungkin akan digalakkan lagi dengan puskesmas.
“Sementara ini kami memang belum mendapatkan laporan adanya anak-anak di Kotim yang terkena penyakit gula hingga jantung yang harus sampai cuci darah, jadi belum bisa kami katakan ada atau tidak karena data kami belum ada,” ungkapnya.
Irfansyah menyarankan, agar anak-anak membawa bekal dari rumah. Sehingga makanan lebih sehat dan terjamin, meski memang kantin-kantin sekolah pasca pandemi ini perlu hidup juga, karena hampir dua tahun kantin sekolah ini tidak berop- erasional.
“Sementara ini kami memang belum mendapatkan laporan adanya anak-anak di Kotim yang terkena penyakit gula hingga jantung yang harus sam- pai cuci darah, jadi belum bisa kami katakan ada atau tidak karena data kami belum ada,” terangnya.
Irfansyah menyarankan, agar anak-anak membawa bekal dari rumah sehingga makanan lebih sehat dan terjamin, meski memang kantin kantin sekolah pasca pandemi ini perlu hidup juga, karena hampir dua tahun kantin sekolah ini tidak berop- erasional: (bah/ans/kpg)