PROKALTENG.CO – Kabar gembira datang dari dunia seni budaya Indonesia, khususnya bagi masyarakat Kabupaten Barito Selatan (Barsel) dan Kalimantan Tengah. Tim Seni Budaya Pemkab Barsel, bersama Sanggar Tari Ranu Mareh Mabuan, berhasil meraih prestasi membanggakan sebagai Absolute World Champion of Folklore for 2024. Mereka juga dinobatkan sebagai Juara Dunia (Juara I) dalam ajang bergengsi World Championship of Folklore XIV yang berlangsung di Nessebar, Sunny Beach, St. Vlas, Bulgaria, dari 28 Agustus hingga 1 September 2024.
Kejuaraan ini diikuti oleh peserta dari berbagai negara yang mewakili empat benua, yaitu Eropa, Asia, Amerika, dan Afrika. Negara-negara tersebut antara lain Italia, Inggris, Indonesia, Kanada, Tanzania, dan masih banyak lagi. Kompetisi ini menjadi panggung bagi keberagaman budaya dunia, di mana seni tari tradisional menjadi bahasa universal yang menyatukan.
Dalam ajang tersebut, Tim Seni Budaya Pemkab Barsel dan Sanggar Tari Ranu Mareh Mabuan menampilkan beragam tarian tradisional Kalimantan Tengah seperti Wadian Dadas, Wadian Bawo, Tari Wurung Tiung, dan Tari Gunung Perak. Keikutsertaan mereka di ajang ini adalah hasil dukungan dari Pj Bupati Barito Selatan, Deddy Winarwan, yang secara khusus menugaskan tim untuk mewakili Indonesia. Kehadiran mereka di Bulgaria merupakan jawaban atas undangan dari Director of European Association of Folklore Festivals (EAFF) yang bekerja sama dengan World Association of Folklore Festivals (WAFF).
Erna Ardiani Deddy Winarwan, Ketua TP-PKK Barito Selatan yang juga menjadi salah satu penari dalam kompetisi ini, menyampaikan kebanggaannya atas prestasi yang diraih.
“Kami merasa sangat terhormat dapat mempersembahkan kemenangan ini kepada masyarakat Barito Selatan dan Kalimantan Tengah. Ini adalah bukti bahwa seni dan budaya kita mampu bersaing di panggung internasional,” ujar Erna.
Pada hari pertama kompetisi, 30 Agustus 2024, tim berhasil meraih penghargaan Gold Medal dan masuk dalam nominasi Grand Prix. Di hari kedua, 31 Agustus 2024, yang juga merupakan hari penutupan, tim ini tampil gemilang di St. Vlas Theatre, Bulgaria. Dengan menampilkan tarian rakyat yang digarap oleh Rustamaji alias “Kutus”, mereka berhasil memukau dewan juri dan dinobatkan sebagai Juara Dunia. Penghargaan ini disertai dengan piala, medali, piagam penghargaan, dan hadiah uang sebesar 1.000 Euro.
Pj Bupati Barito Selatan, Deddy Winarwan, juga menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya.
“Capaian ini bukan hanya prestasi bagi Barito Selatan, tetapi juga sebuah langkah penting dalam memperkenalkan budaya Dayak ke dunia internasional,” ujar Deddy.
Dr. Manat Simanjuntak, Kepala Dinas Poraparbud Barsel sekaligus Ketua Tim, menyampaikan bahwa persiapan menuju kompetisi ini dilakukan secara matang selama tiga bulan.
“Kami sangat antusias dapat memperkenalkan tarian rakyat Barito Selatan di kancah internasional. Ini adalah momen berharga untuk mempromosikan budaya kita,” ungkapnya.
Rustamaji, Ketua Sanggar Tari Ranu Mareh Mabuan, juga mengungkapkan kebanggaannya.
“Kami merasa terhormat dapat mewakili Indonesia dan mempersembahkan yang terbaik. Kami berharap masyarakat internasional semakin mengenal dan mencintai budaya Dayak Barito Selatan,” ujarnya.
Sementara itu, mantan Bupati Barsel, Eddy Raya Samsuri, turut memberikan dukungan dan mengapresiasi pencapaian ini.
“Saya bangga dengan apa yang telah dicapai oleh Pj Bupati Deddy Winarwan dan tim. Ini adalah bukti kerja keras yang luar biasa,” kata Eddy.
Dengan prestasi ini, Tim Seni Budaya Pemkab Barsel dan Sanggar Tari Ranu Mareh Mabuan tidak hanya mengharumkan nama Indonesia di mata dunia, tetapi juga memperkuat identitas budaya Dayak yang kaya akan tradisi dan seni. (ner/ena)