Koalisi Gemuk Bukan Jaminan Kemenangan, Begini Kata Pengamat Politik

- Advertisement -

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Suasana politik di Kota Palangka Raya semakin memanas seiring dengan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang semakin mendekati hari H. Pada Kamis (29/8), dua pasangan calon (paslon) resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palangka Raya, tepat di hari terakhir pendaftaran. Mereka adalah pasangan petahana Fairid Naparin-Achmad Zaini dan pasangan penantang Rojikinnor-Vina Panduwinata, yang siap bertarung dalam Pilwalkot pada 27 November 2024 mendatang.

Fairid Naparin, yang kini menjabat sebagai Wali Kota Palangka Raya, kembali maju dengan dukungan Achmad Zaini sebagai wakilnya. Berbekal status sebagai incumbent, Fairid berhasil membentuk koalisi besar yang terdiri dari 13 partai politik (parpol) pengusung, termasuk Golkar, PSI, Perindo, Nasdem, Demokrat, PKB, Hanura, Gerindra, PKS, PBB, Partai Ummat, Partai Buruh, dan PPP. Selain itu, Partai Gelora juga memberikan dukungan, meskipun bukan sebagai partai pengusung resmi.

Namun, pengamat politik John Retei mengingatkan bahwa koalisi gemuk yang dimiliki Fairid-Zaini bukanlah jaminan kemenangan.

“Secara teoritis, pihak yang memiliki koalisi gemuk memang memiliki peluang di atas kertas. Namun, sejarah menunjukkan bahwa ini tidak selalu menjamin kemenangan. Kita bisa berkaca pada Pilkada Seruyan beberapa waktu lalu, di mana paslon dengan koalisi gemuk justru kalah oleh kandidat independen,” jelas John Retei, dilansir dari Kalteng Pos, Senin (2/9).

Menurut John, kunci kemenangan bagi Fairid-Zaini terletak pada seberapa efektif mesin partai koalisi mereka bekerja. Jika partai-partai pendukung dapat menjalankan misi mereka dengan optimal, maka peluang Fairid-Zaini untuk memenangkan Pilkada Palangka Raya akan semakin besar.

Di sisi lain, pasangan Rojikinnor-Vina yang didukung oleh PAN, PDIP, Partai Garuda, dan PKN, menghadapi tantangan besar mengingat waktu yang tersisa hanya sekitar tiga bulan. Namun, kekuatan PDIP sebagai partai terpopuler di Provinsi Kalteng, dengan basis massa yang besar di Kota Palangka Raya, menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan peluang mereka.

“Jika mesin partai, terutama PDIP, bekerja dengan baik, saya yakin paslon ini punya peluang besar,” kata John.

Rojikinnor-Vina juga mendapat dukungan kuat dari mantan Wali Kota Palangka Raya dua periode, HM Riban Satia, yang memiliki pengaruh signifikan di Kota Cantik.

“Dukungan dari Pak Riban tentu menjadi modal yang sangat berharga. Jika beliau dapat mengoptimalkan perannya, ini akan memberikan tambahan kekuatan bagi Rojikinnor-Vina dalam menghadapi pertarungan sengit ini,” tambah John.

Pilkada Palangka Raya 2024 diprediksi akan menjadi ajang pertarungan yang ketat dan penuh kejutan. Kedua paslon, dengan dukungan kuat dari partai politik dan tokoh masyarakat, kini bersiap mengerahkan seluruh kemampuan mereka untuk merebut hati pemilih Kota Palangka Raya. (ham/kpg)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments