PROKALTENG.CO– Paus Fransiskus akhirnya tiba di Indonesia kemarin (3/9). Kehadiran pemimpin Vatikan tersebut diharapkan menjadi simbol pentingnya perdamaian, persaudaraan, dan kesejahteraan bagi dunia.
Setelah melakoni perjalanan udara sekitar 15 jam, Paus Fransiskus mendarat di Bandara Soekarno-Hatta kemarin siang. Paus tiba dengan menggunakan pesawat Airbus A330neo yang dioperasikan maskapai komersial ITA Airways.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hadir langsung di runway Bandara Soetta untuk menyambut Paus. Hadir juga, Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, Ketua Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Ignasius Jonan, dan sejumlah pejabat Kemenag.
“Ini kunjungan apostolik terpanjang dari beliau ya, mulai Indonesia, Papua New Guinea, kemudian Timor Leste dan Singapura,” kata Menag dalam keterangannya kemarin.
Meski tampak lelah menempuh perjalanan panjang, Paus tetap bersemangat menerima sambutan hangat tersebut. Apalagi, ketika dua anak berpakaian adat, Irfan Wael dan Mary Lourdes Wicaksono Atmojo, ikut hadir menyalami Paus Fransiskus. Sosok dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio tersebut menerima karangan bunga dari dua anak itu.
Dilansir dari AFP, Paus menyampaikan apresiasi atas sambutan dari Indonesia. “Saya berterima kasih atas kedatangan Anda dalam perjalanan ini. Saya kira ini adalah (penerbangan) terpanjang yang pernah saya lakukan,” kata sosok 87 tahun itu kepada wartawan di atas pesawat setelah mendarat, menurut seorang wartawan AFP.
Usai sambutan singkat itu, Paus pun langsung bertolak menuju Kedutaan Besar Vatikan. Paus menggunakan mobil MPV berwarna putih sebagai sarana transportasinya. Mobil itu sudah dilengkapi pelat SCV-1, nomor khas kendaraan Paus. Mobil tersebut mendapat kawalan ketat dari rombongan Pasukan Pengamanan Presiden.
Sepanjang jalan menuju Kedubes Vatikan, tampak sambutan hangat masyarakat. Mereka berdiri di pinggir jalan sambil melambaikan tangan. Paus yang duduk di sisi depan kiri mobil membuka kaca jendelanya. Tak henti-hentinya, Paus melambaikan tangan membalas sambutan itu.
Presiden Joko Widodo kemarin memanggil sejumlah menteri dan panitia kedatangan Paus Fransiskus ke Istana Negara. Dia ingin memastikan persiapan berjalan lancar. “Saya atas nama rakyat Indonesia menyambut hangat dan terima kasih atas kunjungan Yang Teramat Mulia Paus Fransiskus ke Indonesia. Selamat datang Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus ke Indonesia,” ujar Jokowi.
Dia mengatakan bahwa kunjungan tersebut merupakan momen yang sangat bersejarah. Mengingat, kunjungan Paus terakhir ke Indonesia lebih dari tiga dekade lalu. Sebelumnya, kunjungan Paus ke Indonesia terjadi saat kunjungan Paus Paulus VI pada 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada 1989.
Dalam pernyataannya, Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia dan Vatikan berbagi komitmen yang sama dalam memupuk perdamaian, persaudaraan, serta menjamin kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.
Di sela kunjungan kerja di Serang, Banten, kemarin, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyambut baik kunjungan pemimpin negara Vatikan tersebut. ’’Kunjungan itu bagian dari gerakan persaudaraan sedunia,’’ katanya.
Ma’ruf menuturkan, gerakan persaudaraan sedunia itu dicetuskan di Abu Dhabi beberapa waktu lalu. Ma’ruf mengatakan, di dunia ini ada dua tokoh penting yang diharapkan bisa mewujudkan perdamaian. Yaitu, Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al Tayeb dan Paus Fransiskus. Imam akbar Al Azhar sebelumnya sudah hadir di Indonesia.
Menurut Ma’ruf, hadirnya dua tokoh itu diharapkan dapat membangun persaudaraan dan persahabatan di seluruh dunia. ’’Apa pun agamanya. Apa pun bangsanya, itu semua menjadi saudara,’’ katanya.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyambut baik kunjungan Paus Fransiskus. Bagi dia, kunjungan Paus merupakan kehormatan sekaligus penghormatan bagi bangsa Indonesia.
Paus Fransiskus yang berkenan berkunjung ke Indonesia dengan menggunakan pesawat komersial dan tidak menginap di hotel berbintang juga diapresiasi Muhammadiyah. Hal itu menunjukkan sisi keteladanan dari Paus. ’’Yang dapat menjadi inspirasi penting bagi para pemimpin bangsa di tingkat nasional dan ranah global,’’ ujarnya.
Persiapan Polri Misa Paus di GBK
Sementara itu, Polri menyiapkan sembilan kantong parkir bus saat pelaksanaan Misa Agung Paus di Gelora Bung Karno (GBK) pada Kamis (5/9). Karo PID Divhumas Polri Brigjen Pol Tjahyono Saputro menuturkan, penentuan kantong parkir dan akses keluar masuk bus disesuaikan agar tidak mengganggu pengguna jalan lainnya. Daya tampung kantong parkir itu mencapai 1.500 bus.
’’Sampai dengan saat ini, Polri sudah menerima data sementara bus per keuskupan sebanyak 1.390 unit,’’ ujar Tjahyono.
Sembilan kantong parkir bus itu adalah lokasi parkir RNI/Aldiron dengan kapasitas 300 bus, parkir Smesco 50 bus, parkir PPK Kemayoran C3 untuk 300 bus, parkir PPK Kemayoran (C4) dengan 100 bus, parkir PPK Kemayoran (D10) untuk 150 bus, parkir Museum Purna Bhakti Pertiwi TMII maksimal 200 bus, dan parkir PPD Kramat Jakarta Pusat untuk 100 bus.
Lalu, parkir Pool Transjakarta Cawang berkapasitas maksimal 200 bus dan parkir Pool Transjakarta/Kp Rambutan untuk 100 bus. ’’Masyarakat bisa memilih salah satu kantor parkir terdekat,’’ paparnya. Masyarakat juga diminta tidak membawa kendaraan pribadi saat menghadiri misa di GBK. (wan/lyn/far/idr/dee/c7/bay)