JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mendukung langkah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang melakukan evaluasi pada regulasi atau perizinan di sektor hulu minyak dan gas (Migas).
Menurut Politisi Dapil Kalimantan Tengah ini bilang kebijakan Menteri ESDM mengevaluasi ratusan perizinan tersebut guna dapat bisa meningkatkan investasi di Indonesia.
Mengingat, lanjut Mukhtarudin, sektor hulu migas dalam beberapa tahun ini minim dan kurang menarik bagi kalangan investor.
“Ya, saya kira kebijakan ini merupakan langkah yang tepat, agar iklim investasi sektor hulu migas di Indonesia lebih makin bergairah,” tandas Mukhtarudin, Rabu (11/9).
Untuk itu, Wakil Ketua Fraksi Golkar Bidang Industri dan Pembangunan (Inbang) DPR RI ini pemerintah untuk tetap fokus menjaga investasi sektor energi dan sumber daya mineral periode lima tahun mendatang.
Mukhtarudin mengaku industri hulu minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia tetap masih memegang peran penting sebagai penggerak perekonomian nasional.
“Oleh karena itu, Komisi VII DPR berharap Kementerian ESDM terus berusaha menciptakan iklim investasi yang menarik guna mencapai target yang sudah ditetapkan,”pungkas Mukhtarudin.
Pangkas 300 Regulasi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi pada regulasi atau perizinan guna meningkatkan investasi di sektor hulu migas.
“Kami sedang merumuskan langkah-langkah komprehensif dan terukur, khususnya pada regulasi perizinan,” beber Bahlil.
Menurut Bahlil, peraturan perizinan yang ada saat ini terkesan rumit. Untuk meningkatkan investasi di sektor hulu migas, maka perlu dilakukan sebuah langkah konkret.
“Karena perizinan kita terlalu banyak, ada kurang lebih sekitar 300 lebih izin. Nah, ini kita pangkas, kita akan potong,” katanya.
Lebih lanjut, pemerintah juga akan memberikan insentif atau sweetener kepada investor agar mau menanamkan modalnya di Indonesia.
Bahlil mengatakan saat ini banyak negara sedang berlomba untuk bisa mendapatkan investor asing untuk menanamkan modalnya di sektor hulu migas.
“Kita akan memperhatikan sweetener-sweetener yang mumpuni untuk kemudian bisa kita menawarkan kepada investor. Karena hampir semua negara dunia sekarang berlomba-lomba untuk mencari FDI (foreign direct investment) di sektor hulu migas,” pungkas Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (tim)