Setiap orang mendambakan kebahagiaan, namun tidak semua orang merasa layak untuk meraihnya.Meskipun keinginan untuk bahagia hadir, banyak individu yang tanpa sadar meyakini bahwa mereka tidak pantas mendapatkan kebahagiaan tersebut.
Ini mungkin muncul akibat pengalaman masa lalu, keyakinan yang mendalam, atau kondisi emosional yang kompleks.
Dilansir dari Ideapod pada Rabu (2/10), ada tanda-tanda halus yang dapat menunjukkan bahwa seseorang merasa tidak pantas bahagia. Berikut adalah sembilan tanda yang perlu diwaspadai.
Salah satu tanda utama seseorang merasa tidak layak untuk bahagia adalah rasa bersalah saat menerima hal-hal baik dalam hidup.Baik itu pujian, hadiah, atau pencapaian, Anda mungkin merasa tidak nyaman menerimanya, berpikir bahwa Anda tidak pantas mendapatkannya.
Ini sering terjadi pada individu yang tumbuh dalam lingkungan yang membuat mereka merasa bahwa kesuksesan atau kebahagiaan adalah sesuatu yang tidak seharusnya mereka miliki.
Orang-orang yang merasa tidak pantas bahagia sering kali meremehkan prestasi mereka dan menolak apresiasi dari orang lain. Ini bisa menjadi penghalang serius dalam perjalanan menuju kebahagiaan, karena rasa bersalah terus-menerus menghalangi penerimaan atas hal-hal baik dalam hidup.
Perfeksionisme bisa menjadi tanda bahwa seseorang merasa tidak cukup baik untuk bahagia.Mereka mungkin menetapkan standar yang tidak realistis untuk diri sendiri, merasa bahwa kebahagiaan hanya bisa didapatkan jika semuanya sempurna.
Namun, karena kesempurnaan adalah tujuan yang tidak mungkin tercapai, mereka tidak pernah merasa bahagia atau puas dengan diri mereka sendiri. Orang dengan perfeksionisme cenderung fokus pada kekurangan dan kesalahan, tidak peduli seberapa kecil.
Mereka percaya bahwa kebahagiaan hanya pantas diraih oleh mereka yang sempurna, sehingga mereka terus-menerus merasa bahwa mereka gagal dan tidak pantas untuk bahagia.
Banyak orang yang merasa tidak pantas untuk bahagia akan menunda kebahagiaan mereka, berpikir bahwa kebahagiaan hanya dapat diraih setelah mencapai tujuan tertentu.
Mereka sering berpikir, “Saya akan bahagia jika sudah punya pekerjaan yang lebih baik” atau “Saya baru bisa bahagia setelah mencapai target tertentu.”Pemikiran seperti ini membuat mereka terus-menerus mengejar kebahagiaan yang tampaknya tidak pernah tercapai.
Menurut psikologi, pola pikir ini adalah tanda bahwa seseorang tidak merasa pantas untuk merasakan kebahagiaan saat ini. Mereka meyakini bahwa kebahagiaan adalah sesuatu yang harus diraih dan dipenuhi dengan syarat tertentu, padahal kebahagiaan adalah hal yang bisa dirasakan di setiap momen kehidupan, terlepas dari pencapaian atau kondisi eksternal.
Orang yang merasa tidak pantas untuk bahagia sering kali tidak nyaman dalam hubungan yang bahagia atau harmonis.
Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak layak mendapatkan cinta atau perhatian, dan ini dapat menyebabkan mereka secara tidak sadar menarik diri dari hubungan yang sehat.
Sebaliknya, mereka lebih cenderung terlibat dalam hubungan yang bermasalah atau penuh konflik, karena itu lebih sesuai dengan pandangan negatif mereka tentang diri mereka sendiri.
Menurut penelitian, orang yang merasa tidak layak bahagia sering kali menarik diri dari orang-orang yang mencintai dan mendukung mereka, karena mereka merasa tidak pantas untuk menerima cinta atau kebahagiaan tersebut.
Self-sabotage adalah perilaku di mana seseorang secara tidak sadar merusak peluang mereka untuk mencapai kebahagiaan.Ini bisa berupa menghindari peluang karir yang baik, menghancurkan hubungan yang sehat, atau membuat keputusan yang merugikan diri sendiri.
Orang yang tidak merasa pantas bahagia sering melakukan ini karena mereka takut bahwa jika mereka berhasil atau bahagia, itu tidak akan berlangsung lama atau mereka tidak akan bisa mempertahankannya.
Self-sabotage biasanya tidak disadari dan sering kali diikuti oleh rasa bersalah dan penyesalan. Pola ini mengunci mereka dalam lingkaran ketidakbahagiaan yang terus berulang.
Individu yang merasa tidak pantas untuk bahagia sering kali cenderung menyalahkan diri sendiri atas setiap kesalahan, baik yang kecil maupun besar.Bahkan ketika sesuatu di luar kendali mereka, mereka merasa bertanggung jawab dan memikul beban emosional yang berat.Perasaan ini berasal dari keyakinan bahwa mereka tidak cukup baik dan tidak pantas mendapatkan kebahagiaan.
Kebiasaan ini dapat merusak kesehatan mental karena membuat seseorang terus-menerus berada dalam tekanan yang berat.Orang tersebut tidak dapat menikmati momen kebahagiaan karena selalu fokus pada kesalahan dan kekurangan diri.
Tidak peduli seberapa banyak yang telah dicapai, seseorang yang merasa tidak layak untuk bahagia akan selalu merasa bahwa mereka kurang.Mereka mungkin selalu merasa ada sesuatu yang salah atau tidak memadai, entah dalam penampilan, karier, atau hubungan.
Perasaan ini sering kali membuat mereka merasa bahwa kebahagiaan adalah sesuatu yang selalu berada di luar jangkauan mereka.
Psikologi menunjukkan bahwa perasaan tidak pernah cukup ini bisa menjadi tanda rendahnya harga diri.Ketidakmampuan untuk melihat nilai dan potensi diri membuat seseorang sulit menerima kebahagiaan yang sebenarnya sudah ada dalam hidup mereka.
Pria Asal Surabaya Tidak Jadi dioprasi tulang sendi kakinya setelah minum bubuk ini Orang yang merasa tidak pantas untuk bahagia sering kali terlalu membandingkan diri mereka dengan orang lain.
Mereka melihat pencapaian orang lain sebagai bukti bahwa mereka kurang, bahkan jika mereka sendiri telah mencapai banyak hal.Perbandingan ini memperkuat perasaan bahwa mereka tidak cukup baik dan tidak layak untuk merasa bahagia.
Kebiasaan ini menciptakan siklus ketidakpuasan yang terus berulang. Tidak peduli seberapa besar upaya yang dilakukan, mereka selalu merasa kalah atau tertinggal, sehingga mereka sulit merasakan kebahagiaan yang sebenarnya.
Tanda halus terakhir adalah kecenderungan untuk menjaga jarak dari kebahagiaan orang lain. Mereka mungkin merasa tidak nyaman berada di sekitar orang-orang yang bahagia atau sukses, karena ini hanya memperkuat keyakinan bahwa mereka sendiri tidak pantas mendapatkan hal-hal tersebut.
Mereka bisa merasa iri atau bahkan menghindari situasi sosial di mana kebahagiaan orang lain terlihat jelas.
Menurut psikologi, perasaan ini muncul karena mereka memproyeksikan ketidakpuasan diri mereka pada orang lain.Melihat kebahagiaan orang lain hanya membuat mereka merasa semakin jauh dari kebahagiaan yang mereka inginkan tetapi tidak merasa layak untuk mendapatkan.
Penutup
Mengenali tanda-tanda bahwa Anda merasa tidak pantas bahagia adalah langkah pertama menuju pemulihan.Penting untuk diingat bahwa setiap orang berhak untuk merasakan kebahagiaan, terlepas dari masa lalu, kesalahan, atau keyakinan yang salah tentang diri sendiri.
Jika Anda mengenali beberapa dari tanda-tanda ini dalam diri Anda, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional yang dapat membantu Anda memahami dan mengubah pola pikir yang menghalangi Anda meraih kebahagiaan yang sejati.(jpc)