Efek Samping Kolagen, 10 Hal yang Perlu Dipertimbangkan

- Advertisement -

Suplemen kolagen tengah naik daun, yang diklaim mampu meningkatkan kesehatan kulit, rambut, kuku, dan tulang. Namun, sebelum Anda menambahkannya ke dalam rutinitas suplemen harian, ada baiknya untuk memahami potensi efek samping dan pertimbangan penting lainnya.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang efek samping kolagen jika dikonsumsi sembarangan, berdasarkan informasi dari para ahli dermatologi. Apa itu Kolagen?

“Kolagen adalah protein yang berperan sebagai salah satu blok bangunan utama untuk kulit, rambut, otot, tendon, ligamen, dan tulang,” jelas Dr. Anna Chacon, M.D., seorang dermatolog bersertifikat.

Suplemen kolagen diyakini dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang, mencegah pengeroposan tulang, dan meningkatkan kesehatan sendi. Selain itu, kolagen juga dikaitkan dengan berbagai manfaat kecantikan, sehingga sering ditemukan dalam produk-produk perawatan kulit dan rambut.Meskipun umumnya dianggap aman, suplemen kolagen dapat menyebabkan beberapa efek samping yang perlu diperhatikan.

Efek Samping Kolagen: 10 Hal yang Perlu Dipertimbangkan

Melansir Bustle.com, Jumat (4/10), berikut adalah sepuluh hal yang wajib Anda pertimbangkan sebelum mengonsumsi suplemen kolagen. Jangan abaikan potensi efek sampingnya! Berikut ulasannya:

Terdapat berbagai jenis kolagen yang tersedia di pasaran. Pastikan Anda memilih jenis yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat.

“Beberapa orang mungkin merasakan sedikit kembung atau rasa berat di perut,” kata Dr. Stacy Chimento, M.D., seorang dermatolog bersertifikat.Hal ini terjadi karena asam lambung memecah kolagen dalam suplemen, yang dapat menyebabkan gas, mual, atau perasaan penuh di perut. Efek ini biasanya bersifat sementara dan merupakan bagian dari proses pencernaan.

“Beberapa suplemen kolagen terbuat dari makanan laut atau telur, jadi jika pasien memiliki alergi kerang atau telur, ini adalah sesuatu yang perlu diwaspadai,” kata Dr. Chimento. Jika Anda mengalami ruam atau reaksi alergi ringan setelah mengonsumsi suplemen kolagen, segera konsultasikan dengan dokter.

“Sebelum Anda mengonsumsi suplemen kolagen, penting untuk meneliti merek yang Anda beli dan memastikan Anda mengonsumsi sesuatu yang berkualitas,” kata Dr. Blair Murphy-Rose, M.D., seorang dermatolog bersertifikat. Suplemen kolagen diklasifikasikan sebagai suplemen makanan, sehingga tidak diatur oleh BPOM.

Suplemen kolagen berpotensi menyebabkan sembelit. “Terlalu banyak protein tanpa cukup serat dan cairan dapat menyebabkan sembelit,” jelas Vanessa Rissetto, RD, seorang ahli gizi terdaftar.

Dr. Chimento menyebutkan diare sebagai salah satu efek samping kolagen yang jarang terjadi. Baik diare maupun sembelit dapat terjadi karena tubuh berusaha memproses protein kolagen dalam jumlah banyak. Jika sistem pencernaan Anda mengalami kesulitan, mungkin itu pertanda untuk mengurangi dosis atau menghentikan konsumsi suplemen kolagen.

Menurut Dr. Chimento, suplemen kolagen berpotensi berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya, terutama jika Anda sedang menjalani pengobatan.

Meskipun Anda mungkin berharap untuk mendapatkan rambut yang lebih panjang atau kuku yang lebih kuat setelah mengonsumsi kolagen, efeknya tidak akan terlihat dalam semalam.

Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam Journal of Drugs In Dermatology menemukan bahwa dibutuhkan waktu hingga 12 minggu untuk suplemen peptida kolagen menunjukkan peningkatan yang nyata pada elastisitas dan hidrasi kulit.

Jangan kaget kalau beberapa dari Anda tidak merasakan perubahan yang signifikan pada kulit atau kesehatan meski sudah rutin minum kolagen selama berbulan-bulan. “Sejauh ini, manfaat suplemen kolagen oral belum terbukti secara ilmiah,” ungkap Dr. Sheilagh Maguiness, M.D., seorang dermatolog.

Alih-alih mengandalkan kolagen, Dr. Maguiness menyarankan untuk mencoba perawatan kulit yang sudah terbukti efektif, seperti penggunaan tabir surya dan retinoid topikal. Kedua metode ini lebih aman, lebih terjangkau, dan efektif meningkatkan kualitas dan tekstur kulit.

Anda juga dapat meningkatkan produksi kolagen alami tubuh dengan mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C, A, tembaga, dan prolin.

Kesimpulannya, sebelum mengonsumsi suplemen kolagen, penting untuk memahami potensi efek samping dan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti jenis kolagen, kualitas produk, dan interaksi obat.

Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat dan memastikan suplemen kolagen aman untuk Anda konsumsi.(jpc)

 

- Advertisement -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments