JAKARTA – Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI Mukhtarudin mengajak masyarakat dapat melestarikan batik nusantara agar bisa bersaing di era globalisasi.
Mukhtarudin menyampaikan hal ini menanggapi positif Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang menginginkan agar generasi muda tetap mewariskan budaya batik seni tradisional Indonesia yang sangat berharga.
Politisi Dapil Kalimantan Tengah ini meningkatkan bahwa pengaruh positif batik ini semakin dikenal masyarakat luas termasuk dunia internasional seperti yang diperlihatkan dari beberapa tokoh dunia yakni Nelson Mandela dan Barack Obama yang pernah mengenakan batik.
“Jadi, Batik yang merupakan salah satu kekayaan leluhur bangsa Indonesia ini, saya kira keberadaanya harus kita selalu lestarikan,” beber Mukhtarudin, Minggu 6 Oktober 2024.
Artinya, kata Mukhtarudin, pemeliharaan budaya batik tersebut merupakan salah satu bagian penting yang dapat memperkuat rasa identitas dan kebanggaan nasional.
Tak heran, setelah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda yang diakui dunia oleh UNESCO, batik tidak hanya menjadi produk industri yang perlu dilestarikan dalam hal tradisi dan budaya.
Tetapi juga, lanjut Mukhtarudin perlu didorong dorong untuk selalu adaptif terhadap kondisi pasar dan perkembangan teknologi, terutama di tengah era revolusi industri 4.0.
“DPR RI berharap industri batik tanah air dapat bersaing di tengah era digital yang semakin kompetitif dengan pengimplementasian teknologi industri 4.0,” pungkas Mukhtarudin.
Batik Tak Sebatas Kegiatan Resmi
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat acara Fun Run and Walk HBN 2024, di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu 6 September 2024 mengajak masyarakat melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa jangan hanya bisa dikenakan dalam acara-acara formal saja.
“Kita lihat juga bahwa batik tidak hanya terbatas untuk kegiatan-kegiatan kantor, resmi, kita juga bisa melakukan kegiatan yang tidak resmi, santai dengan menggunakan pakaian yang bermotif batik,” tutur Agus dalam acara Fun Run and Walk HBN 2024, di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu 6 September 2024.
Agus mengatakan batik dan lari jika dipadukan dalam satu gelaran dapat membuat kegiatan tersebut memiliki dua manfaat sekaligus. Selain agar badan sehat, tetapi juga dapat melestarikan batik.
“Saya kira batik sama lari merupakan sebuah paduan yang cukup menarik, dalam merayakan hari batik nasional dengan memadukan (batik dan lari) kita bisa melindungi dan melestarikan batik nusantara, batik nasional dari setiap wilayah dan juga mengupayakan agar masyarakat hidup sehat,” terang Agus.
Sebelumnya, Agus melaporkan ekspor batik tengah anjlok hingga 8 persen pada kuartal II 2024 dibandingkan periode sama pada tahun 2023. Sepanjang kuartal II 2024, ekspor batik berkontribusi sebesar USD 8,33 juta atau Rp 127,13 miliar (kurs Rp 15.262) terhadap kinerja ekspor industri tekstil dan pakaian jadi.
“Ekspor industri batik yang mengalami kontraksi sebesar 8,29 persen [kuartal II] dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun 2023,” kata Agus dalam acara Hari Batik Nasional (HBN) 2024 Kementerian Perindustrian (Kemenperin), di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (2/10).
Agus menjelaskan, satu penyebab menurunnya ekspor batik adalah kinerja ekspor industri tekstil dan pakaian jadi nasional yang lesu sepanjang tahun ini.
Menurut catatannya, hingga kuartal II 2024 ekspor industri tekstil dan pakaian jadi mengalami kontraksi 5,56 persen [kuartal I 2024], dan 4,12 persen [kuartal II].
“Kinerja ekspor industri tekstil dan pakaian jadi pada triwulan II 2024 mengalami kontraksi berturut-turut sebesar 5,56 persen dan 4,12 persen year on year ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya,” imbuh Agus. (tim)