PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggota DPD RI Agustin Teras Narang menegaskan bahwa perkembangan teknologi yang cepat atau quantum leap memiliki dampak signifikan bagi individu, pelaku usaha, dan pemerintahan. Pernyataan ini disampaikan di hadapan ribuan mahasiswa dan pengajar Universitas Terbuka dalam Seminar Akademik bertema transformasi digital di Kalimantan Tengah, Rabu (9/10/2024).
“Transformasi digital adalah proses integrasi teknologi di semua lini kerja untuk mengoptimalkan organisasi dalam melayani pemangku kepentingan,” jelas Teras Narang, mengutip definisi Barry Libert, pemimpin Anaconda, perusahaan teknologi Artificial Intelligence.
Dalam konteks pemerintahan, transformasi digital berarti cara baru dalam mengelola kerja organisasi dan layanan publik secara lebih efektif dan efisien. Contohnya termasuk Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, e-KTP, dan penerimaan CPNS dengan sistem Computer Assisted Test (CAT).
Teras Narang menekankan pentingnya transformasi digital bagi Kalimantan Tengah, yang luasnya hampir 1,5 kali Pulau Jawa dengan jumlah penduduk sekitar 2,81 juta jiwa. Hal ini membuat layanan publik menjadi tantangan tersendiri, dan transformasi digital dianggap sebagai solusi untuk meningkatkan kemudahan layanan publik.
“Dengan teknologi komunikasi virtual, rapat dan koordinasi bisa dilakukan dengan lebih cepat dan mudah, menghemat waktu dan anggaran daerah. Bayangkan jika transformasi digital diterapkan di semua layanan publik, seperti pengurusan izin usaha, pendaftaran kerja atau kuliah, dan layanan kesehatan. Betapa banyak efisiensi anggaran yang dapat tercipta,” ungkapnya.
Konsep Kalteng Digital, Kalteng Harati diharapkan terus berkembang sebagai upaya menghadirkan smart city dengan masyarakat yang melek teknologi. Potensi pengembangan ini didukung oleh infrastruktur internet, perilaku sosial masyarakat yang semakin akrab dengan digital, serta pendidikan berbasis digital di Universitas Terbuka.
Namun, ada tantangan yang perlu diatasi, seperti sebaran penduduk yang tidak merata, akses internet yang masih terbatas, serta perlunya investasi dan kebijakan yang mendukung.
“Kepemimpinan yang memiliki visi transformasi digital sangat penting untuk mewujudkan ini,” tambah Teras Narang.
Ia mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam mewujudkan Kalteng Digital, Kalteng Harati, termasuk pemerintah dengan kebijakan pro-investasi ekonomi digital, swasta dengan CSR di bidang pendidikan, dan masyarakat melalui komunitas sosial.
“Kolaborasi, komunikasi, dan keterbukaan adalah kunci untuk merumuskan visi pembangunan berkelanjutan di daerah ini,” pungkasnya.
Dengan adanya komitmen dan dukungan dari semua elemen, Teras Narang berharap agar calon kepala daerah di Kalteng dapat mengusung agenda Kalteng Digital, Kalteng Harati dalam program pembangunan mereka ke depan. (tim)