PROKALTENG.CO-Menghubungi dosen melalui chat sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi para mahasiswa. Mungkin kamu pernah mengalami momen ketika pesan yang sudah disusun rapi ternyata tidak dibalas, atau lebih parah lagi, hanya dibaca tanpa ada respons.
Fenomena ini sering disebut sebagai ghosting dan bisa membuat hati mahasiswa was-was. Apalagi jika pesan tersebut berkaitan dengan tugas atau revisi skripsi yang sedang dikejar deadline. Tidak jarang, rasa cemas, kesal, dan bingung bercampur menjadi satu.
Kenapa sih, dosen sering kali tidak merespons pesan mahasiswa? Ada beberapa faktor yang bisa jadi penyebab. Mulai dari padatnya jadwal dosen, jumlah pesan yang terlalu banyak, hingga cara penyampaian pesan yang kurang tepat.
Hal ini bisa membuat pesanmu terabaikan, padahal mungkin niat dosen bukan untuk mengacuhkanmu. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai mahasiswa untuk mengetahui cara yang tepat agar chat kita tidak tenggelam di antara ratusan pesan lain yang masuk ke ponsel dosen.
Selain itu, ada juga beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan mahasiswa ketika menghubungi dosen via chat, seperti waktu pengiriman yang tidak tepat, penggunaan bahasa yang kurang sopan, atau pesan yang terlalu panjang dan bertele-tele.
Kesalahan-kesalahan ini bisa membuat dosen merasa kurang nyaman, dan akhirnya, pesanmu hanya berakhir di daftar read tanpa ada jawaban. Nah, agar kejadian seperti itu tidak terulang, kamu perlu strategi komunikasi yang lebih baik.
Tenang saja! Di sini, kita akan membahas beberapa tips ampuh yang bisa kamu coba untuk menghubungi dosen via chat dengan lebih efektif. Dijamin, cara ini bisa membantumu mendapatkan balasan dengan lebih cepat dan menghindari ghosting dari dosen. Siap mencoba cara-cara baru agar pesanmu lebih diperhatikan?
Yuk, simak langkah-langkahnya berikut ini dan jadilah mahasiswa yang lihai berkomunikasi dengan dosen secara profesional!
Mengirim pesan di luar jam kerja dapat membuat dosen merasa terganggu.
Pastikan kamu mengirimkan pesan pada waktu yang tepat, seperti pada pagi hari pukul 08.00-10.00 WIB atau siang hari pukul 13.00-15.00 WIB.
Hindari mengirim pesan pada malam hari atau akhir pekan kecuali memang ada hal yang sangat mendesak.
Jangan langsung menanyakan keperluan tanpa sapaan terlebih dahulu.
Mulailah pesanmu dengan sapaan seperti “Selamat pagi, Pak/Bu,” atau “Selamat siang, Prof.”
Hal ini menunjukkan bahwa kamu menghargai dosen tersebut.
Contohnya:
“Selamat siang, Pak Andi. Saya (Sebutkan nama Anda) dari kelas Komunikasi D, ingin menanyakan tentang revisi tugas akhir.”
Dosen seringkali sulit mengingat nama mahasiswanya, terutama jika ia mengajar banyak kelas.
Sebutkan nama lengkap, kelas, serta keperluanmu secara singkat dan padat.
Dengan informasi yang jelas, dosen akan lebih mudah mengenali siapa kamu dan lebih cepat memahami konteks pesanmu.
Dosen biasanya memiliki jadwal yang padat.
Oleh karena itu, tuliskan keperluanmu dengan langsung ke poin utamanya.
Jangan terlalu bertele-tele, cukup sebutkan apa yang ingin kamu tanyakan atau sampaikan dengan bahasa yang sopan dan singkat.
Sebagai penutup, jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih dan berharap agar dosen bisa merespons pesanmu ketika ia memiliki waktu.
Contoh:
“Terima kasih atas waktu yang Bapak/Ibu luangkan. Mohon maaf jika mengganggu. Saya menunggu jawaban dari Bapak/Ibu. Terima kasih.”
Jika kamu menanyakan tentang tugas atau file tertentu, pastikan kamu menyertakan dokumen pendukung agar dosen tidak perlu mencarinya.
Misalnya, lampirkan file tugas yang ingin direvisi atau sertakan cuplikan percakapan sebelumnya untuk memudahkan dosen.
Ketika meminta bantuan atau bimbingan, berikan batas waktu yang wajar untuk mendapatkan respons.
Misalnya, jika meminta revisi tugas, katakan bahwa kamu siap menunggu hingga minggu depan.
Ini menunjukkan kamu menghargai kesibukan dosen.
Jika pesanmu belum direspons setelah beberapa hari, kamu bisa mengirim pesan pengingat dengan sopan. Jangan langsung mengeluh atau terdengar menuntut.
Contohnya:
“Selamat pagi, Bu. Mohon maaf mengingatkan kembali terkait pesan saya beberapa hari lalu. Jika Ibu memiliki waktu, saya mohon bantuannya untuk membaca pesan saya. Terima kasih.”
Sebagai mahasiswa, kemampuan berkomunikasi dengan dosen adalah salah satu keterampilan penting yang perlu dimiliki.
Tidak hanya soal etika, tetapi juga soal strategi agar pesan kita bisa tersampaikan dengan baik dan diterima dengan respons yang diharapkan.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, kamu bisa mengurangi risiko ghosting dan membangun hubungan yang lebih profesional dengan dosen.
Jadi, sudah siap untuk mencoba cara baru ini? Jangan ragu untuk menerapkannya saat menghubungi dosen berikutnya.
Ingat, kesan pertama sangat penting, dan chat yang sopan bisa menjadi awal dari komunikasi yang lebih lancar ke depannya.
Yuk, coba tips ini dan lihat hasilnya! Siapa tahu, chat-mu bukan hanya direspons dengan cepat, tapi juga disertai dengan senyuman dari dosen karena kagum dengan sikapmu. Selamat mencoba dan semoga sukses, ya! (Febina Br Bukit)