JAKARTA – Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI Mukhtarudin mengungkapkan beberapa strategi untuk memperkuat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar dapat menembus pasar global.
Salah satu poin yang utama adalah pemerintah ke depannya harus membantu UMKM menjangkau pasar global, dengan memperkenalkan UMKM ke platform digital, program kemitraan, dan pameran dagang.
Kedua, kata Mukhtarudin harusnya ada akses ke pembiayaan modal, karena banyak usaha mikro kecil yang hingga saat ini belum terjangkau pembiayaan lembaga formal.
“Padahal memperkuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” beber Mukhtarudin, Sabtu 12 Oktober 2024.
Anggota DPR RI periode 2024-2029 ini menjelaskan dalam membangun ekosistem bisnis yang inklusif maka peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi sangat krusial. Namun, di balik potensi kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi, UMKM seringkali dihadapkan pada beragam permasalahan yang menantang.
“Kendala modal, proses perizinan yang rumit, hingga pengelolaan keuangan yang terbatas seringkali menjadi sejumlah hambatan utama yang mempengaruhi kelangsungan dan perkembangan UMKM tanah air,” kata Mukhtarudin.
Perjalanan UMKM dalam mengelola bisnisnya tidak luput dari kompleksitas regulasi dan administratif. Tantangan dalam memahami dan memenuhi kewajiban perpajakan, seperti perizinan yang membingungkan dan aturan pengelolaan keuangan yang sering kali membingungkan.
“Salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh UMKM adalah akses terbatas ke modal,” imbuh Mukhtarudin.
Karena, lanjut Mukhtarudin, modal merupakan salah satu sumber pembiayaan yang terbatas membuat banyak UMKM kesulitan untuk memulai, memperluas, atau bahkan bertahan dalam persaingan pasar yang semakin ketat.
“Untuk itu, DPR RI dorong Pemerintah, perbankan, dan lembaga keuangan lainnya perlu menyediakan kredit mikro dengan syarat yang mudah dan bunga rendah, serta memberikan edukasi terkait manajemen keuangan tersebut,” ujar Mukhtarudin.
Yang ketiga, Mukhtarudin mengatakan agar sektor UMKM bisa Go Global yaitu pengembangan keterampilan sangat penting, termasuk dalam bidang manajemen, pemasaran, teknologi, serta keahlian khusus seperti produksi atau layanan.
“Program pelatihan untuk digital marketing, e-commerce, dan inovasi produk juga bisa meningkatkan daya saing UMKM,” tandas Mukhtarudin.
Yang keempat, Mukhtarudin menyoroti akses teknologi digital yang bisa membantu UMKM menjangkau pasar yang lebih luas melalui platform e-commerce dan media sosial. Pelatihan digitalisasi bisnis dan penggunaan aplikasi yang memudahkan manajemen usaha (akuntansi, inventaris, dll.) sangat bermanfaat.
“Selain itu, memperbaiki infrastruktur, seperti jaringan internet, transportasi, dan logistik, sangat membantu kelancaran usaha UMKM. Dukungan infrastruktur fisik dan digital sangat penting agar UMKM bisa beroperasi dengan lebih efisien,” kata Mukhtarudin.
Peraih Penghargaan Tokoh peduli Daerah Terbaik Parlemen Award 2023 ini juga menyampaikan bahwa perkuat ekosistem industri halal hingga ke daerah terpencil untuk meningkatkan aksesibilitas UMKM.
Artinya, Mukharudin bilang sinergi pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus diperkuat dalam pengembangan skema pembiayaan khusus, pelatihan dan pendampingan, fasilitasi ekspor produk UMKM hingga menumbuhkan pusat-pusat inkubasi usaha syariah di berbagai daerah.
Terakhir, Mukhtarudin mengharapkan upaya percepatan sertifikasi halal dan penguatan UMKM dapat bertransformasi lebih baik sehingga membawa dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“UMKM harus terus meningkatkan kualitas produk dan inovasi untuk bisa bersaing. Standarisasi kualitas dan sertifikasi halal, BPOM, dapat membantu produk UMKM lebih dipercaya oleh konsumen. Dengan strategi ini, UMKM dapat berkembang lebih pesat, menjadi lebih kompetitif, dan berkontribusi lebih signifikan terhadap ekonomi lokal maupun nasional,” pungkas Mukhtarudin. (tim)