PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pengukuran balita melalui posyandu dan kunjungan rumah pada Juli hingga Agustus 2024 mengungkapkan bahwa dari sekitar 18.000 balita yang diperiksa di Kota Palangka Raya, 4 persen terindikasi mengalami stunting. Data ini menjadi perhatian serius pemerintah kota dalam upaya menekan angka stunting dan memastikan tumbuh kembang anak yang lebih baik.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKB3APM) Kota Palangka Raya, M. Fitriyanto Leksono, mengakui bahwa isu stunting masih menjadi tantangan besar.
“Tugas utama kami adalah memastikan intervensi tepat sasaran bagi balita yang berisiko mengalami stunting melalui program-program yang sudah berjalan,” ujar Fitriyanto, Senin (14/10/2024).
Fitriyanto menyoroti peran penting dari berbagai program intervensi seperti Bapak Bunda Asuh Stunting, Dapur Sehat, dan bantuan sosial. Program Bapak Bunda Asuh, misalnya, melibatkan orang tua asuh yang secara rutin memberikan bantuan makanan bergizi, terutama yang mengandung protein hewani, kepada keluarga balita yang berisiko.
“Kami juga melibatkan kelurahan, puskesmas, kader PKK, dan posyandu di seluruh wilayah kota untuk mendampingi keluarga berisiko dan memastikan balita mendapatkan dukungan yang diperlukan,” kata Fitriyanto.
Selain upaya intervensi, Kota Palangka Raya juga akan melakukan survei gizi nasional melalui program Survei Status Gizi Indonesia 2024. Survei ini akan dilaksanakan pada 7 Oktober hingga 16 November di 17 kelurahan. Fitriyanto menekankan pentingnya pengawasan dalam proses survei untuk memastikan data yang akurat terkait balita yang berisiko stunting.
“Kami telah mengadakan rapat persiapan dan validasi tim kelurahan serta puskesmas untuk memastikan proses pengukuran dan wawancara berjalan dengan baik dan mendapatkan data yang valid,” jelasnya.
Fitriyanto juga mengajak media massa untuk berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan pencegahan stunting.
“Media memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi yang akurat dan mendukung kampanye pencegahan stunting ini agar mencapai hasil maksimal,” pungkasnya.
Upaya pemerintah kota dalam menangani stunting di Palangka Raya terus berlanjut, dengan harapan setiap balita di kota ini dapat tumbuh sehat dan mencapai potensi maksimal mereka. (*ndo)