Tanda Keterlambatan Bicara pada Anak untuk Meningkatkan Komunikasi Sejak Dini

- Advertisement -

Perkembangan dan kemampuan bicara anak menjadi bagian vital dalam proses komunikasi yang sehat. Oleh karenanya, waspadai beberapa tanda keterlambatan bicara yang dapat mempengaruhi kemampuan komunikasi anak agar dapat mendapatkan dukungan yang tepat sejak dini.

Keterlambatan bicara atau speech delay merujuk pada kondisi di mana anak mengalami keterlambatan dalam mengembangkan kemampuan berbicara dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan komunikasi dan interaksi sosial, sehingga perhatian awal sangat penting untuk mendukung perkembangan bahasa anak.

Mengetahui lima tanda keterlambatan bicara pada anak sangat penting untuk mengidentifikasi kebutuhan perkembangan komunikasi. Intervensi dini dapat membantu anak mengatasi kesulitan berbicara, sehingga kemampuan berbahasa dan interaksi sosial dapat berkembang lebih baik.

Berikut lima tanda keterlambatan bicara atau speech delay pada anak untuk meningkatkan komunikasi sejak dini dilansir dari laman betterspeech oleh JawaPos.com, Kamis (17/10):

Tidak mengoceh hingga 12 bulan

Bayi umumnya mulai mengoceh antara usia 6 hingga 8 bulan. Ketidakmampuan untuk mengoceh hingga usia 12 bulan bisa menjadi sinyal adanya keterlambatan bicara. Hal ini penting untuk diperhatikan agar dapat memberikan intervensi yang diperlukan. Memperhatikan perkembangan awal komunikasi bayi sangatlah krusial.

Contoh seorang bayi berusia 10 bulan tidak pernah mengeluarkan suara. Orang tua merasa khawatir karena ia belum juga mengoceh.

Tidak memiliki kata pada 16 bulan

Pada usia 16 bulan, sebagian besar anak sudah menguasai beberapa kata sederhana seperti “mama” atau “dada.” Jika anak tidak dapat mengucapkan satu kata pun pada tahap ini, kondisi tersebut mungkin menandakan keterlambatan bicara.

Mengamati kosakata anak dapat membantu menentukan apakah terdapat masalah dalam perkembangan komunikasinya. Intervensi awal dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak.Misal seorang anak berusia 16 bulan tidak dapat menyebutkan satu kata pun. Orang tua merasa khawatir karena ia hanya mengeluarkan suara tanpa arti.

Kesulitan mengucapkan frasa dua kata

Di usia 24 bulan, anak biasanya sudah bisa menyusun frasa sederhana seperti “susunya masih banyak.” Jika tidak mampu mengucapkan frasa dua kata, kondisi ini mungkin menunjukkan adanya keterlambatan dalam perkembangan bicara.

Memperhatikan kemampuan anak dalam menggabungkan kata menjadi kalimat sederhana penting untuk menilai perkembangan komunikasinya. Dukungan dan bimbingan dapat membantu anak dalam mengatasi kesulitan ini. Seperti seorang balita berusia 24 bulan hanya mengucapkan satu kata. Meskipun sering diajak bicara, ia kesulitan menyusun kalimat dua kata.

Kesulitan mengucapkan bunyi tertentu

Anak yang kesulitan mengucapkan bunyi tertentu seperti “s” atau “r” mungkin mengalami tanda keterlambatan bicara. Keberanian untuk berkomunikasi menjadi salah satu aspek penting dalam perkembangan anak.

Mengidentifikasi bunyi yang sulit diucapkan memungkinkan orang tua untuk memberikan dukungan yang sesuai. Mengunjungi profesional dapat membantu dalam menentukan langkah selanjutnya.Contoh seorang anak berusia 3 tahun kesulitan mengucapkan bunyi “s” orang tua merasa bingung dan mencari tahu cara membantu anaknya.

setengah Ucapan tidak Dipahami

Pada usia 4 tahun, anak seharusnya dapat dipahami setidaknya 50% dari ucapannya oleh orang lain. Jika anak tidak dapat memahami ucapannya, hal ini bisa menjadi gejala keterlambatan bicara.(jpc)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments