Tipe Orang yang Cenderung Dihindari oleh Kaum Introvert

- Advertisement -

Introvert dikenal sebagai pribadi yang menyendiri, namun bukan berarti antisosial. Mereka senang bersosialisasi sepanjang energi ‘sosial’ mereka tersedia.Apabila energi tersebut sudah habis, mereka akan merasa sangat kelelahan. Bila masih dipaksakan, maka akan mengganggu kesehatan mental mereka.

Jadi, seorang introvert harus memerhatikan ketersediaan energi sosial yang mereka miliki dan dengan siapa mereka berhadapan.

Beberapa tipe orang dapat diajak bekerja sama dengan introvert dalam arti bila berhadapan dengannya tidak terlalu menguras kantong energi, sementara sebagian yang lain mampu menguras energi introvert dengan cepat.

Dilansir JawaPos.com dari Geediting pada Kamis (17/10), berikut delapan tipe orang yang menghabiskan energi seorang introvert dengan sangat cepat sehingga tanpa disadari mereka akan menarik diri, menurut psikologi.

Bisa saja seorang penguras energi adalah orang-orang yang terlalu aktif, antusias, berisik, atau terlalu bersosialisasi. Bila seorang introvert bertemu dengan orang seperti ini tentu energi akan cepat terkuras karena interaksi dan stimulasi yang konstan sangat melelahkan bagi mereka.

Oleh karenanya, mereka cenderung menarik diri dari orang tersebut. Tetapi seringkali respon ‘menghindar’ yang dilakukannya menimbulkan rasa bersalah atau khawatir dianggap kasar serta tidak ramah, padahal sebenarnya yang terjadi mereka hanya berusaha menjaga kesehatan mental mereka.

Sungguh kontradiktif, introvert yang mengisi energi melalui keheningan tetapi merasa sangat kelelahan bila harus berhadapan dengan orang yang terlalu pendiam atau tertutup.

Menurut mereka menghadapi orang seperti ini sama melelahkannya dengan menghadapi orang yang ekstrovert dan berenergi tinggi, karena mereka merasa tertekan untuk mengisi keheningan yang terjadi.

Introvert akan lebih nyaman dengan individu yang mampu menyeimbangkan mereka, mendengarkan secara aktif, dan berkontribusi dalam percakapan, karena terjadi pertukaran energi yang lebih harmonis di dalamnya.

Layaknya sinar matahari yang terus-menerus menyinari akan berdampak tidak baik. Demikian halnya dengan optimis terus-menerus yang menimbulkan ‘positivitas beracun’ yang berdampak pada terabaikannya perasaan sedih, stress, atau frustasi yang sebenarnya.

Hal tersebut membuat introvert merasa disalahpahami dan tidak didengarkan, karena introvert senang memproses perasaan mereka secara mendalam, meski perasaan yang mereka miliki tidak begitu positif.

Keseimbangan antara optimisme dan realisme-lah yang mereka dambakan, karena membuat introvert bebas mengekspresikan perasaan tanpa takut dianggap remeh sehingga tercipta hubungan yang lebih autentik.

Orang yang terus-menerus memicu konflik dapat membuat introvert tidak nyaman atau cemas. Hal ini disebabkan introvert sangat menghargai ketenangan dan kedamaian sehingga mereka cenderung menghindari drama dan konfrontasi.Mereka pun lebih sering menggunakan empati dan pengertiannya untuk menyelesaikan konflik daripada menggunakan argumen yang panas.

Meski introvert menyukai percakapan yang mendalam dan bermakna, namun mereka merasa tidak nyaman bila seseorang menceritakan terlalu banyak detail kehidupannya atau oversharing.

Seorang introvert merasa terbebani dengan orang seperti ini karena paparan informasi yang diberikan secara terus-menerus. Padahal seorang introvert sangat menghormati batasan-batasan pribadi. Jadi, tidak apa-apa untuk menahan informasi yang dinilai tidak pantas atau tidak patut untuk diceritakan.

Selain orang yang oversharing, seorang perencana yang terus-menerus pun termasuk dalam tipe orang yang dihindari oleh kaum introvert. Bayangkan saja bila baru saja sampai rumah dan bersiap untuk istirahat, ponsel Anda bergetar dan berisi pesan dari seorang teman yang mengajak untuk bertemu, jalan-jalan, atau lainnya.

Mungkin pada awalnya akan terasa menyenangkan dan mengasyikan, tetapi lama-kelamaan akan terasa seperti pelanggaran karena menghilangkan waktu istirahat dan waktu sendiri yang sangat dibutuhkan introvert untuk mengisi ulang energi mereka.

Seorang pencari perhatian membutuhkan validasi yang konstan sehingga tidak heran bila mendominasi percakapan bahkan memusatkan perhatian pada diri mereka sendiri. Tentu, berinteraksi dengannya sangatlah menguras energi, terlebih bagi kaum introvert. Selain menguras energi, berhadapan dengan orang yang senang mencari perhatian akan terasa membosankan karena seperti menonton pertunjukan satu orang saja, sementara dalam percakapan dibutuhkan interaksi timbal balik.

Bagi seorang introvert percakapan yang mendalam dan bermakna adalah sesuatu yang berharga. Percakapan yang demikian dapat dicapai bila semua pihak mampu memahami dan mendengarkan satu sama lain.

Tetapi, kondisi tersebut tidak akan tercapai bila yang dihadapi adalah orang yang tidak mendengarkan. Orang seperti ini hanya tertarik dengan suara mereka sendiri daripada perkataan yang diucapkan oleh orang lain dan hal tersebut membuat introvert frustasi. Demikianlah delapan tipe orang yang sangat dihindari oleh kaum introvert karena membuat mereka cepat lelah dalam lingkungan sosialnya. (jpc)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments