SAMPIT, PROKALTENG.CO– Lapangan kerja menjadi salah satu hal yang paling dibutuhkan terutama di kalangan anak muda. Ketersediaan lapangan kerja kerap kali menjadi satu permasalahan. Hal itu karena presentase ketersediaan lapangan kerja dengan jumlah pencari kerja berbanding terbalik. Jika hal itu tidak dicarikan solusinya, bukan tidak mungkin angka pengangguran akan melonjak.
Untuk itu, pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Kotawaringin Timur (Kotim) nomor urut satu Halikinnor dan Irawati, bertekad untuk meningkatkan lapangan kerja dan peluang usaha jika terpilih di periode kedua sebagai pemimpin daerah.
Pasangan berjuluk Harati itu menginginkan bahwa penciptaan lapangan pekerjaan dan kesempatan usaha baru akan menjadi salah satu prioritas utama dalam program mereka.
Meski fokus utama saat ini adalah pembangunan infrastruktur, tantangan untuk mengurangi angka pengangguran dan menciptakan peluang ekonomi tidak boleh diabaikan. Mereka ingin agar setiap generasi muda Kotim memiliki peluang dan akses yang mudah dalam mendapatkan lapangan kerja.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap lulusan, terutama yang baru menyelesaikan pendidikan, memiliki akses untuk mendapatkan pekerjaan yang layak,” ujarnya, Kamis (17/10).
Sebagai bagian dari inisiatif untuk mengatasi masalah pengangguran itu Halikinnor mengumumkan rencana pendirian dua pabrik baru di wilayah Kotim. Kedua pabrik tersebut yaitu pabrik pakan ternak yang berlokasi di Parenggean dan pabrik pakan ikan di Sei Ijum Raya. Keduanya ditargetkan akan mulai beroperasi pada tahun depan.
“Dengan adanya pabrik pakan ternak, masyarakat yang menerima bantuan ternak akan lebih mudah mendapatkan pakan yang berkualitas. Demikian pula dengan pakan ikan, yang selama ini menjadi tantangan karena harga yang tinggi,” tambahnya.
Halikinnor mengungkapkan bahwa saat ini, harga pakan ikan di pasaran berada di kisaran Rp14.000 hingga Rp16.000 per kilogram. Namun, dengan adanya pabrik tersebut, diharapkan dapat menekan harga pakan menjadi sekitar Rp6.000 hingga Rp7.000 per kilogram.
Penurunan harga itu akan memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan usaha budi daya ikan, serta mendorong pertumbuhan sektor perikanan di daerah tersebut. “Dengan adanya pabrik pakan ternak, kita harapkan harga menjadi lebih murah. Ini akan berdampak langsung dengan usaha budi daya ikan,” ungkapnya.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Halikinnor optimis bahwa sektor peternakan dan perikanan di Kotim akan mengalami kemajuan yang signifikan. Ia berharap, dengan semakin banyaknya lapangan kerja yang tersedia, perekonomian lokal akan semakin kuat dan mandiri.
“Kami berkomitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Kotim,” pungkasnya. (mif/ram/kpg)