Diseminasi Kesehatan, Dinkes Kalteng Fokus pada Program Usia Produktif dan Lansia

- Advertisement -

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar pertemuan Diseminasi dan Advokasi Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi pemegang program usia produktif dan lansia di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Acara ini dilaksanakan di Aula Bakti Husada, Kamis (17/10/2024) dan dibuka oleh Kepala UPT Bapelkes, Idayati, yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng.

Dalam sambutannya, Idayati menyampaikan bahwa analisis situasi kesehatan menunjukkan proyeksi kependudukan Indonesia pada tahun 2025 akan mengalami peningkatan signifikan di kelompok usia produktif. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020 menunjukkan, kelompok usia produktif akan mencapai 69,3% (189 juta) dari total populasi Indonesia yang diperkirakan 273 juta.

“Populasi penduduk Indonesia saat ini menjadi tantangan sekaligus peluang. Diperkirakan, puncak bonus demografi akan terjadi pada tahun 2035 dengan mayoritas penduduk berada di usia produktif,” kata Idayati.

Usia angkatan kerja yang berada pada masa reproduktif diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), stunting, serta berbagai masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, kesehatan reproduksi perlu mendapatkan perhatian khusus melalui pendidikan kesehatan reproduksi, perencanaan kehamilan, dan program Keluarga Berencana (KB) untuk calon pengantin (catin) dan pasangan usia subur (PUS).

Berdasarkan data, terdapat 5.834.524 catin di Indonesia, di mana 55.159 di antaranya mengalami anemia dan 47.588 mengalami kekurangan gizi. Selain itu, 7.230 puskesmas siap melaksanakan program penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak (PP Ktp/A) serta ada target untuk menyediakan rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan aborsi sesuai indikasi serta 100% fasilitas kesehatan ramah disabilitas.

Data Riskesdas 2018 mencatat bahwa terdapat peningkatan faktor risiko perilaku yang menyebabkan penyakit tidak menular di Indonesia. Sebanyak 95,5% penduduk kurang mengonsumsi buah dan sayur, 33,8% memiliki kebiasaan merokok, dan 33,5% kurang beraktivitas fisik. Kondisi ini menunjukkan pentingnya upaya promotif dan preventif untuk mencapai dampak positif dalam pembangunan kesehatan.

Adapun strategi untuk upaya kesehatan usia produktif dan lanjut usia tahun 2020-2025 mencakup advokasi dan sosialisasi, kemitraan dan pemberdayaan masyarakat, penguatan manajemen dan layanan kesehatan, serta pemanfaatan teknologi dan informasi.

Idayati juga menginformasikan bahwa pada 1 Oktober 2024, Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng bersama lima Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lembaga terkait telah menandatangani Nota Kesepahaman. Kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan individu dan keluarga berkualitas melalui bimbingan perkawinan dan pelayanan kesehatan bagi catin dan PUS, serta meningkatkan sinergisitas antara para pihak.

“Melalui kegiatan ini, diharapkan ada tindak lanjut dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas, serta kolaborasi lintas sektor dan pihak terkait untuk menciptakan integrasi dalam pelayanan kesehatan,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga diselenggarakan secara daring untuk mendukung prioritas nasional ke-3, yakni peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, salah satunya melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi sasaran usia produktif dan lansia.

Dalam acara ini, narasumber yang hadir berasal dari Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kementerian Kesehatan, Bappedalitbang Provinsi Kalteng, Kementerian Agama Provinsi Kalteng, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Kalteng, Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, serta Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Palangka Raya dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Cabang Provinsi Kalteng. (mmckalteng)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments