CUKA apel telah lama digunakan sebagai pengobatan alami dan bahan dapur serbaguna.Banyak orang meyakini bahwa cuka apel dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, seperti menurunkan kadar gula darah, membantu menurunkan berat badan, dan meningkatkan kesehatan jantung.
Meski demikian, penelitian yang mendalam mengenai manfaat-manfaat ini masih terbatas, sehingga diperlukan studi lebih lanjut untuk memastikan efektivitas cuka apel sebagai terapi alternatif.
Dilansir dari laman Healthline, Minggu (20/10), berikut adalah enam manfaat kesehatan cuka apel yang didukung oleh penelitian:
Cuka apel kaya akan asam asetat, senyawa aktif utama yang memberikan aroma asam kuat dan rasa khas pada cuka. Asam asetat dipercaya menjadi faktor utama di balik manfaat kesehatan cuka apel. Cuka apel organik yang tidak disaring juga mengandung zat yang disebut “mother”, yang terdiri dari protein, enzim, dan bakteri baik. Zat ini memberikan tampilan keruh pada produk cuka apel. Meskipun banyak orang percaya bahwa “mother” memberikan sebagian besar manfaat kesehatan, belum ada penelitian yang mendukung klaim ini. Meskipun cuka apel tidak mengandung banyak vitamin atau mineral, beberapa merek berkualitas mungkin mengandung sedikit asam amino dan antioksidan.
Cuka telah lama digunakan untuk membunuh patogen, termasuk beberapa jenis bakteri. Orang-orang secara tradisional menggunakan cuka untuk membersihkan, mendisinfeksi, mengobati jamur kuku, kutu, kutil, dan infeksi telinga. Hippocrates, bapak kedokteran modern, bahkan menggunakan cuka untuk membersihkan luka lebih dari 2.000 tahun lalu. Selain itu, cuka juga dapat berfungsi sebagai pengawet makanan karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri seperti E. coli yang menyebabkan pembusukan. Jika Anda mencari cara alami untuk mengawetkan makanan, cuka apel bisa menjadi pilihan yang baik.
Salah satu manfaat cuka apel yang paling kuat adalah kemampuannya membantu mengelola kadar gula darah, terutama pada penderita diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 ditandai dengan tingginya kadar gula darah akibat resistensi insulin atau ketidakmampuan tubuh memproduksi insulin. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi cuka apel dapat membantu mengurangi indeks glikemik dan stres oksidatif pada penderita diabetes. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami potensi cuka apel dalam mengelola kadar gula darah secara menyeluruh. Jika Anda mengonsumsi obat penurun gula darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menambah konsumsi cuka apel.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa cuka, termasuk cuka apel, dapat membantu penurunan berat badan dengan meningkatkan rasa kenyang, sehingga mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi. Sebuah penelitian menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi cuka apel dengan makanan mengalami penekanan nafsu makan selama dua jam setelah makan. Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi cuka apel secara teratur selama 12 minggu dapat menurunkan berat badan, lemak tubuh, serta lingkar pinggang dan panggul. Namun, penelitian jangka panjang yang lebih besar masih diperlukan untuk memverifikasi temuan ini.
Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab utama kematian. Beberapa faktor biologis dapat memengaruhi risiko terkena penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa cuka apel dapat membantu memperbaiki beberapa faktor risiko tersebut, seperti kadar kolesterol total dan kadar lipoprotein densitas rendah (LDL). Meski sebagian besar penelitian mengenai manfaat cuka apel dilakukan pada hewan, beberapa studi pada manusia menunjukkan bahwa cuka apel dapat menurunkan kadar kolesterol total. Meski demikian, kualitas dan jumlah penelitian yang mendukung klaim ini masih terbatas, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian sebelum kesimpulan yang kuat dapat diambil.
Beberapa orang menggunakan cuka apel sebagai obat untuk masalah kulit seperti kulit kering dan eksim. Kulit secara alami sedikit asam, tetapi orang dengan eksim mungkin memiliki tingkat keasaman kulit yang lebih rendah. Penggunaan cuka apel yang diencerkan secara topikal mungkin dapat membantu menyeimbangkan pH alami kulit, meningkatkan fungsi pelindung kulit. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa cuka apel dapat menyebabkan iritasi pada kulit, terutama pada penderita eksim. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba pengobatan baru, terutama pada kulit yang rusak, dan hindari mengaplikasikan cuka apel yang tidak diencerkan langsung ke kulit karena dapat menyebabkan luka bakar.
Cuka apel memang memiliki potensi manfaat kesehatan, terutama dalam mengelola kadar gula darah, menurunkan berat badan, dan menjaga kesehatan jantung. Meski demikian, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk memastikan efektivitasnya. Jika digunakan dengan bijak, cuka apel dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat, namun tidak boleh menggantikan perawatan medis yang telah terbukti. (jpg)