Tim Pemenangan Willy-Habib Minta Jambore Tani 2024 Ditunda, Khawatir Bernuansa Politik

- Advertisement -

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Tim pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Willy Midel Yoseph (WMY) dan Habib Ismail Bin Yahya, meminta penundaan pelaksanaan Jambore Tani Sedunia 2024. Melalui Ketua Bidang Hukum dan Advokasi, Donny Y Laseduw, mereka menilai acara yang akan berlangsung dari 22 hingga 25 Oktober tersebut memiliki potensi bernuansa politik.

Donny mengatakan, meskipun Jambore Tani 2024 adalah kegiatan yang positif dan patut didukung, pelaksanaannya bertepatan dengan masa kampanye Pilkada serentak. Oleh karena itu, pihaknya telah melayangkan surat kepada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah serta Polda Kalteng, untuk meminta penundaan acara hingga Pemilu selesai pada 27 November 2024.

“Kami telah mengajukan surat kepada instansi terkait, intinya meminta agar Jambore Tani Sedunia ditunda hingga setelah Pilkada pada 27 November mendatang, karena berpotensi memunculkan nuansa politik. Kami mendukung penuh kegiatan tersebut, namun alangkah baiknya jika pelaksanaannya dilakukan setelah Pilkada,” ungkap Donny dilansir dari Kalteng Pos, Jumat (18/10).

Menurutnya, penundaan ini penting demi menjaga integritas demokrasi dan memberikan rasa keadilan bagi semua pasangan calon yang bersaing dalam Pilkada. Donny menegaskan bahwa pelaksanaan Jambore Tani pada waktu yang telah dijadwalkan bisa mencederai proses demokrasi yang tengah berlangsung.

“Kami tidak ingin demokrasi yang kita junjung tinggi tercoreng oleh kegiatan yang dianggap memihak salah satu pasangan calon. Penundaan ini akan memberi rasa keadilan bagi seluruh peserta Pilkada, termasuk pasangan Willy-Habib,” tegasnya.

Selain itu, Donny juga meminta agar penyelenggara Pemilu seperti KPU dan Bawaslu meningkatkan pengawasan terhadap potensi pelanggaran atau politisasi selama Pilkada berlangsung. Menurutnya, pengawasan yang ketat diperlukan untuk memastikan tidak ada kecurangan yang mencederai proses demokrasi.

“Kami berharap Pemilu ini bisa berjalan dengan bersih dan tanpa adanya indikasi kecurangan yang terlihat jelas,” ujarnya.

Sementara itu, juru bicara tim pemenangan Willy-Habib, Syahrudin Durasid, menilai jika Jambore Tani tetap dilaksanakan sesuai jadwal, acara tersebut dapat dianggap sebagai bentuk kampanye terselubung.

“Pelaksanaan Jambore Tani pada tanggal yang ditetapkan bisa dianggap sebagai kampanye terselubung karena dilakukan secara terstruktur, masif, dan sistematis. Apalagi, acara ini terindikasi terafiliasi dengan salah satu paslon, yang tentu saja akan merugikan paslon lainnya,” tandas Syahrudin. (tim/kpg)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments