SAMPIT, PROKALTENG.CO– Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Riskon Fabiansyah. Meminta pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menggencarkan sosialisasi terkait demam berdarah dengue (DBD) seiring dengan masuknya musim hujan.
“Kami minta pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk memberikan imbauan dan edukasi untuk mencegah DBD kepada masyarakat seiring dengan meningkatkan curah hujan di Kotim, apalagi nanti kalau sudah masuk November-Desember,” ujar Riskon, Selasa (22/10).
Dirinya mengatakan. Pada musim hujan salah satu penyakit yang rawan muncul adalah penyakit DBD yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti. Hujan yang menimbulkan genangan air dimana-mana menjadi habitat ideal bagi nyamuk tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya langkah konkret untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
Salah satunya melalui peran Dinkes dalam melakukan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat agar dapat lebih memahami langkah-langkah pencegahan DBD.
“Lebih baik mewaspadai sejak dini terkait wabah DBD ini, apalagi mengingat pada 2023 lalu kasus DBD di Kotim paling tinggi di Kalimantan Tengah. Untuk itu kita berharap untuk tahun ini kasus DBD bisa ditekan,” ucap Riskon.
Disebutkannya berdasarkan data Dinkes Provinsi Kalteng pada 2023 kasus DBD mencapai 3.150 kasus selama periode Januari-Desember 2023. Dari 14 kabupaten/kota di Kalteng, tercatat bahwa Kotim merupakan kabupaten dengan kasus DBD tertinggi, yakni 623 kasus. Hal ini perlu menjadi perhatian bersama agar setidaknya kasus DBD tahun ini bisa ditekan.
“Kami juga mendorong para camat melalui lurah maupun kepala desa hingga RT dan RW agar bisa menggerakkan masyarakat untuk melakukan gotong royong membersihkan lingkungan, terutama drainase di wilayah masing-masing,” pintanya.
Dirinya mengatakan dengan menjaga lingkungan yang bersih merupakan salah satu cara untuk menekan perkembangbiakan nyamuk di tempat-tempat yang bisa tergenang air, seperti kaleng, botol bekas dan lainnya.
“Kebersihan drainase atau saluran air ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah atau petugas kebersihan saja, tetapi tanggung jawab kita bersama. Terlebih dalam upaya pencegahan DBD ini penting untuk keselamatan diri sendiri maupun keluarga tercinta,” pungkasnya.(bah/kpg)