Cara Cerdas Menerima Kritikan yang Membangun Secara Bijaksana

- Advertisement -

Kritik dalam bentuk apa pun sering kali sulit untuk diterima, terutama ketika berkaitan dengan usaha dan waktu yang telah kamu investasikan terhadap sesuatu. Pada dasarnya, kita semua ingin melakukan yang terbaik.

Di sisi lain, kritik mempunyai peranan yang sama pentingnya dengan pujian, bahkan mungkin lebih signifikan. Umpan balik yang membangun dapat membantu dirimu berkembang dan membawamu ke tingkat yang mungkin sebelumnya belum pernah dicapai.

Meski memberi dan menerima kritik yang membangun tidaklah mudah, sebab kemampuan menerima kritik dengan baik akan menjadikanmu karyawan, teman, dan anggota tim yang lebih baik. Melansir asana.com, berikut beberapa cara cerdas menerima kritikan yang membangun secara bijaksana.

Adakalanya kritikan dapat memicu respons buruk, seperti ingin melawan atau bahkan menghindar. Hal ini bisa mengubah situasi yang seharusnya bermanfaat menjadi momen yang penuh ketegangan. Sebelum merespons, cobalah untuk menarik napas dalam-dalam.

Kemudian, kamu perlu menunda keinginan langsung memberi tanggapan atau berdebat. Dengan memberi dirimu waktu untuk merenung, kamu dapat merespons dengan lebih tenang dan konstruktif. Cara ini akan membantu menjaga komunikasi tetap positif dan produktif.

Jika perlu, ingatkan dirimu bahwa kritik yang konstruktif memiliki potensi besar guna membantumu berkembang. Terkadang, kamu mungkin tidak mengharapkan atau tidak siap menerima masukan tersebut, tetapi penting untuk menyadari bahwa kritik ini disampaikan dengan maksud baik dan mengutamakan kepentingan serta pertumbuhanmu.

Dengan cara ini, kamu dapat melihat kritikan sebagai peluang dalam belajar dan meningkatkan diri, daripada menganggapnya sebagai penilaian negatif. Memiliki perspektif ini dapat membantumu menerima kritik dengan lebih terbuka dan memanfaatkannya guna mencapai kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan.

Ketika seseorang memberikan kritik yang membangun, penting untuk mendengarkan dengan sepenuh hati tanpa langsung merumuskan balasan atau mengembangkan reaksi yang baik terhadap masukan yang diberikan.

Ingatlah bahwa orang tersebut berupaya memberikan kritik dengan niat baik, dengan harapan bisa membantumu lebih berkembang. Maka dari itu, usahakan untuk mendengarkan dengan pikiran yang terbuka, tanpa menghalangi dirimu dengan pemikiran negatif atau reaksi instan.

Dengan pendekatan ini, kamu akan lebih mampu menyerap informasi yang disampaikan dan benar-benar memahami sudut pandang orang lain yang pada akhirnya dapat memperkaya pengalamanmu dan mendukung pertumbuhan pribadimu.

Saat menerima kritik, kita terkadang merasa bahwa itu bersifat personal, seolah-olah orang lain sedang mengkritik diri kita secara langsung. Akan tetapi, dalam konteks profesional, kritik yang membangun umumnya lebih berfokus pada fungsi atau tanggung jawab mu dalam pekerjaan.

Memahami hal ini dapat membantumu melihat umpan balik dengan cara yang lebih objektif. Kritik yang baik bisa memberikan wawasan yang berharga guna meningkatkan kualitas pekerjaanmu, dan sering kali, itu tidak sepenuhnya berkaitan dengan siapa dirimu sebagai individu.

Dengan mengadopsi perspektif ini, kamu dapat merespons setiap kritikan dengan lebih positif dan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, serta menggunakan masukan tersebut sebagai alat untuk pertumbuhan dan pengembangan kariermu.

Selalu penting untuk mengucapkan terima kasih kepada orang yang memberikanmu masukan. Memberikan umpan balik yang membangun bukanlah hal yang mudah, sebab dibutuhkan keberanian dan ketulusan dalam menyampaikan kritik yang bisa jadi sulit diterima.

Oleh karena itu, luangkan waktu untuk mengapresiasi orang tersebut, karena mereka telah menginvestasikan energi dan usaha mereka guna membantumu menjadi versi yang lebih baik dari dirimu. Ucapan terima kasih ini menunjukkan rasa hormat terhadap pendapat mereka.

Selain itu, juga menciptakan suasana positif yang mendukung komunikasi yang lebih baik di masa depan. Dengan mengakui kontribusi mereka, kamu memperkuat hubungan dan membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih efektif. Hal ini pada akhirnya akan bermanfaat bagi perkembangan pribadi dan profesionalmu.

Walaupun penting supaya tidak melawan atau membantah masukan yang diterima, kamu tetap diperbolehkan untuk mengajukan pertanyaan yang dapat membantu dirimu guna memahami lebih dalam mengenai cara meningkatkan diri.

Jika setelah menerima umpan balik kritis kamu merasa belum siap untuk langsung bertanya, itu sepenuhnya dapat dimaklumi. Kamu bisa mengatur pertemuan lanjutan di kemudian hari guna berdiskusi lebih lanjut tentang bagaimana cara-cara untuk melakukan perbaikan.

Dalam pertemuan tersebut, kamu dapat mengeksplorasi ide dan strategi bersama orang yang memberikan masukan, sehingga menciptakan kesempatan belajar dan tumbuh dengan cara yang lebih membangun. Ini juga menunjukkan bahwa kamu menghargai kritikan dan berkomitmen untuk berkembang.(jpc)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments