Belakangan ini, istilah ‘Jam Koma’ ramai digunakan Gen Z di berbagai platform media sosial.
Istilah ini menggambarkan fenomena yang cukup unik. Pada berbagai video yang beredar baik di Tiktok maupun Instagram, biasanya memperlihatkan orang-orang yang tampak kurang fokus dalam menjalani aktivitasnya.
Melansir Bangkok International Hospital, berikut pengertian jam koma yang, istilah populer dikalangan Gen Z.
Jam Koma menggambarkan kondisi ketika seseorang mengalami kelelahan fisik ekstrem. Dampaknya, hingga berpengaruh pada kemampuan koginitifnya meski hanya sesaat. Sehingga orang yang mengalami jam koma sering kurang fokus dan otak seperti ngelag sulit berkonsentrasi dan berpikir jernih.
Jam Koma umumnya terjadi pada sore hari hingga malam hari saat badan sedang lelah-lelahnya habis melakukan aktivitas seperti bekerja.
Dalam istilah medis hal ini dikenal dengan nama brain fog. Brain Fog bukanlah penyakit.Brain fog adalah fenomena disfungsi atau gangguan kognitif, adalah istilah untuk berbagai gejala yang mempengaruhi kemampuan untuk berpikir jernih, fokus, berkonsentrasi, mengingat, dan memperhatikan.
Melansir Bangkok International Hospital, brain fog diyakini disebabkan oleh inflamasi dan perubahan hormon yang menentukan suasana hati, energi, dan fokus.Kadar hormon yang tidak seimbang membuat seluruh sistem menjadi kacau.
Kabut otak biasanya berakar pada gaya hidup yang mendorong dan diperburuk oleh stres seperti radiasi ponsel, stres, kurang tidur, tidak berolahraga, diet (asam amino, vitamin, mineral, dan antioksidan).
Cara untuk mengakhiri Jam Koma
Kurangi waktu di depan gawai, beri waktu untuk badan beristirahat
Kurangi stress
Tidur yang cukup – 7-8 jam sehari, tidurlah pada pukul 10 malam atau paling lambat tengah malam
Olahraga teratur
Hindari alkohol, merokok, dan minum kopi di sore hari. (jpc)
Â