SAMPIT, PROKALTENG.CO – Musibah banjir masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Jika musim penghujan tiba, beberapa wilayah khususnya yang ada di dataran rendah akan tergenang banjir yang menghambat aktivitas warga.
Untuk itu, pasangan calon bupati dan wakil bupati Kotim Halikinnor dan Irawati, mengungkapkan komitmen mereka untuk menangani masalah banjir yang kerap menghantui daerah ini. Hal itu disampaikan saat kunjungan ke Kecamatan Mentawa Baru Ketapang (MBK), Selasa (29/10).
Halikinnor mendengarkan keluh kesah masyarakat terhadap banjir guna mencari solusi efektif. “Dalam dialog kami dengan warga di Jalan Iskandar 30, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, mereka menegaskan perlunya pengerukan drainase. Kami akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menindaklanjuti permintaan ini,” ujarnya.
Selama masa kepemimpinannya yang berlangsung dari 2020 hingga 2024, penanganan banjir telah menjadi salah satu fokus utama program kerja pasangaj berjuluk Harati itu. Untuk mendukung upaya tersebut, mereka telah mengakuisisi ekskavator amfibi yang memungkinkan pengerukan lebih efisien, baik di kawasan pinggir sungai maupun di tengah sungai yang sering mengalami pendangkalan.
“Pengadaan alat ini merupakan langkah konkret kami untuk mengatasi masalah banjir. Ekskavator amfibi ini dapat digunakan untuk mengeruk muara sungai, mempercepat aliran air, dan mengurangi risiko banjir,” tambahnya.
Sementara itu, Budi Prasetyo, salah satu warga di Kecamatan MBK mengungkapkan harapan agar pengerukan drainase sepanjang satu kilometer dapat segera dilakukan.
“Kami sangat berharap agar penggalian drainase ini tidak hanya mencegah banjir, tetapi juga mendukung kelancaran aliran air untuk kebun kami. Ini sangat penting bagi aktivitas pertanian di sekitar,” ungkapnya.
Ditambahkannya, dengan kondisi geografis Kotim yang memiliki banyak sungai dan anak sungai, banjir menjadi isu yang perlu ditangani secara serius, terutama saat musim hujan. Pengerukan yang rutin dianggap sebagai solusi untuk mengatasi pendangkalan yang sering menjadi penyebab utama terjadinya banjir.
“Banjir ini harus ditangani serius. Pengadaan ekskavator amfibi itu langkah yang tepat. Jadi bisa dikeruk secara rutin agar tidak dangkal,” tandasnya.(mif/ram/kpg)