PROKALTENG.CO-Pemerintah melalui Kementerian Koordinator bidang Perekonomian memastikan bahwa satuan tugas atau satgas penurunan tiket pesawat masih berlanjut di Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Hal ini seiring dengan fokus kerja Kementerian Pariwisata yang berada di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian dalam beberapa waktu ke depan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan satgas tersebut akan fokus pada penurunan harga tiket penerbangan domestik yang sering disebut mahal. Ke depan, Kementerian Pariwisata akan menggelar rapat bersama dengan Kementerian Perhubungan dan juga Pertamina.
“Satgas itu akan terus berlanjut, terutama terkait dengan tarif penerbangan domestik. Tentu akan dirapatkan dengan kementerian terkait yang masuk dalam satgas, (yakni) Kementerian Perhubungan dan Pertamina. Ini (satgas) tidak dari awal, kita melanjutkan,” kata Airlangga dalam konferensin pers di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, Minggu (3/11).
Selain itu, ia memastikan juga soal dana abadi pariwisata atau tourism fund yang akan terus berlanjut. Ke depan, ia akan membicarakan hal tersebut dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
“Demikian pula Tourism Fund (Dana Abadi Pariwisata), kita akan terus rapatkan dengan Kementerian Keuangan karena kita bicara mengenai wadah dan juga jumlah,” sambung Airlangga.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan, pemerintah akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) penurunan harga tiket pesawat. Ini disampaikan guna merespons pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terkait upaya efisiensi harga tiket pesawat.
Menurut Sandiaga, pembentukan satgas penurunan harga tiket pesawat hanyalah salah satu upaya yang telah diputuskan pemerintah dalam rapat koordinasi (Rakor).
“Itu sudah diadakan rakornya dan sudah diperintahkan ada sembilan langkah ke depan, termasuk pembentukan Satgas untuk penurunan (harga) tiket pesawat,” kata Sandiaga kepada wartawan, Minggu (14/7).
Sandiaga menyebutkan, satgas penurunan harga tiket pesawat ini terdiri dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta kementerian/lembaga lainnya. Meski begitu, Sandiaga menyatakan harga tiket pesawat domestik yang mahal saat ini bukan hanya karena harga avtur. Namun, ada juga beban pajak dan beban biaya operasional lainnya.
“Jadi, itu semua akan dikaji dan akan dipastikan bahwa industri penerbangan kita efisien seperti industri penerbangan di luar negeri,” pungkasnya. (jpg)