Seseorang yang mudah menangis sering dicap sebagai si cengeng atau si lemah, bahkan dianggap tidak mampu mengendalikan emosi mereka. Akan tetapi, apakah menangis benar-benar hal yang negatif?
Di banyak budaya, menangis sering dilihat sebagai tanda kelemahan, namun pandangan ini bisa jadi tidak sepenuhnya tepat. Sebenarnya, orang yang sering mengekspresikan emosinya melalui tangisan mungkin punya tingkat kesiapan emosional yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang jarang menangis.
Dalam konteks ini, terdapat beberapa sifat dari si cengeng yang sebenarnya patut kita hargai dan bisa miliki. Dikutip dari timesofindia.indiatimes.com, berikut beberapa fakta orang mudah menangis yang bisa kurangi tingkat stres dan emosi lebih tersalurkan.
Menangis merupakan cara yang efektif dalam meredakan stres. Stres kadang muncul sebagai konsekuensi dari rutinitas yang padat dan tuntutan yang tiada henti. Jika kamu tidak memberikan dirimu kesempatan untuk menangis, kamu mungkin terjebak dalam kelelahan dan perasaan negatif.
Kondisi ini bisa berujung pada masalah kesehatan jangka panjang, seperti penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi. Maka dari itu, bukankah lebih baik untuk membiarkan dirimu menangis daripada menahan semua emosi tersebut?
Tidak peduli dengan bagaimana orang lain memandang kerentanan dari orang yang suka menangis. Banyak dari kita merasa takut dianggap lemah atau enggan mengekspresikan diri secara bebas, tetapi mereka yang mampu menangis di depan orang lain tidak terlalu terbebani oleh rasa takut tersebut.
Walaupun menjadi terlalu rentan memiliki konsekuensi negatif, tidak mengkhawatirkan kerentanan hingga batas tertentu bisa dibilang sangat mengesankan. Pada akhirnya, ketidakpedulian terhadap penilaian orang lain merupakan bentuk kekuatan tersendiri.
Kecerdasan emosional mereka mungkin lebih tinggi daripada yang kami miliki. Kecerdasan emosional, atau EQ merupakan ukuran yang semakin penting dalam menilai kemampuan seseorang guna mengelola emosi.
Jika kamu membiarkan dirimu menangis, besar kemungkinan bahwa kamu memiliki kecerdasan emosional yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak menangis. Ini menunjukkan bahwa kamu mampu terhubung dengan perasaanmu dan mampu menilai serta merespons emosi tersebut. Hal ini mencegah penumpukan emosi yang terpendam.
Persahabatan adalah hubungan emosional yang memerlukan keterbukaan terhadap ekspresi perasaan. Karena orang yang menangis biasanya punya kecerdasan emosional yang lebih tinggi, mereka dapat mendorong orang lain untuk terhubung dengan emosi mereka sendiri. Mereka juga memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memahami perasaan orang lain.
Menangis di depan umum tetap dianggap sebagai hal yang tabu, khususnya bagi pria. Kita masih dalam proses memperjuangkan kesetaraan gender, dan ekspresi tangisan belum sepenuhnya diterima sebagai sesuatu yang bisa dilakukan oleh semua gender.
Oleh sebab itu, ketika seorang pria menangis, itu menunjukkan kemampuannya untuk menentang norma-norma gender yang sering dikenakan oleh masyarakat. Ini mencerminkan keberanian dalam menunjukkan emosi yang mungkin dianggap tidak sesuai dengan peran yang diharapkan.
Meskipun menangis bisa menjadi cara yang sehat untuk mengekspresikan emosi, ada kalanya tangisan berlebihan dapat berdampak negatif bagimu. Jika kamu sering merasa ingin menangis, itu bisa menjadi indikasi adanya masalah mendasar yang lebih serius.
Menangis secara kronis perlu memperoleh perhatian dari profesional, karena bisa diakibatkan oleh berbagai faktor yang memerlukan penyelidikan untuk mendapatkan pengobatan yang efektif.(jpc)