PRESIDEN Amerika Serikat Joe Biden pada Minggu (17/11), akhirnya mengizinkan Ukraina menggunakan sistem rudal taktis jarak jauh ATACMS buatan AS untuk serangan terbatas di dalam teritori Rusia.
Perubahan besar dalam kebijakan Biden itu diputuskan menyusul pengerahan tentara Korea Utara untuk menyokong upaya perang Rusia, demikian menurut The Washington Post mengutip dua sumber pejabat AS seperti dilansir dari Antara.
Seorang pejabat senior AS mengatakan, strategi tersebut bertujuan untuk membatasi keterlibatan lebih dalam pasukan Korea Utara dalam serangan Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak Februari 2022.
Sebelumnya, Washington DC menolak sistem rudal ATACMS digunakan Ukraina ditembakkan ke teritori Rusia. Sebab, mereka khawatir atas kemungkinan balasan dari Kremlin.
Rudal yang memiliki jangkauan serang 300 kilometer dan dipandu sistem GPS tersebut memiliki daya tembak yang signifikan. Masih belum diketahui respons Kremlin atas keputusan Presiden Biden itu.
Keputusan Biden itu menandai pergeseran penting dalam kebijakan AS di tengah meningkatnya kompleksitas di konflik Ukraina. Itu terjadi dua bulan menjelang berakhirnya masa jabatan Presiden Biden.
Calon penerusnya di Gedung Putih Donald Trump, mengisyaratkan akan memangkas bantuan militer untuk Ukraina yang berpotensi melemahkan saat menghadapi Rusia.
Trump telah berjanji mengakhiri perang Rusia-Ukraina selekas mungkin, meski hingga saat ini belum diketahui strategi apa yang akan ia tempuh untuk mencapai tujuan itu. (jpc)