KUALA KAPUAS, PROKALTENG.CO – Berawal dari Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Lamunti A2, Desa Manyahi kini menjelma menjadi salah satu desa mandiri di kawasan transmigrasi Kabupaten Kapuas.
Resmi menjadi desa definitif pada tahun 2012, Desa Manyahi terus mencatatkan berbagai kemajuan signifikan di berbagai sektor.
“Desa Manyahi dulunya adalah UPT Lamunti A2. Nama desa ini diambil dari nama padi lokal Dayak, Padi Manyahi, yang dulunya merupakan padi paling unggul di kawasan ini,” ungkap Kepala Desa Manyahi, Yahya, kepada Prokalteng.co, Kamis (23/1).
Berbagai sarana dan prasarana telah dibangun untuk mendukung kemajuan desa.
Jalan provinsi menuju Desa Manyahi kini sudah beraspal penuh, sementara salah satu ruas jalan di dalam desa juga telah diaspal melalui kerja sama antara Kodim 1011 dan pemerintah Kabupaten Kapuas.
Yahya menegaskan, pencapaian ini merupakan buah dari kerja keras pemerintah desa dan masyarakat yang selalu mendukung satu sama lain.
“Akses menuju desa sekarang sangat mudah. Hanya butuh sekitar satu jam perjalanan dari pusat kabupaten dengan jarak 65 kilometer,” tambahnya.
Fasilitas dasar di Desa Manyahi juga terus berkembang. Hampir seluruh rumah warga telah teraliri listrik, dan 85 persen wilayah desa kini dilengkapi lampu penerangan jalan umum (PJU).
Selain itu, program pembangunan lainnya, seperti sumur bor dan jembatan, juga telah dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Semua pembangunan ini didanai dari dana desa dan bantuan pemerintah. Hasilnya, kondisi desa semakin nyaman dan mendukung aktivitas masyarakat sehari-hari,” jelas Yahya.
Mayoritas penduduk Desa Manyahi bekerja di perkebunan kelapa sawit, sementara sebagian lainnya mengelola kebun sendiri, seperti semangka, karet, dan sawit.
Desa ini juga memiliki pasar mingguan setiap Rabu dan Kamis, yang menjadi pusat ekonomi masyarakat.
“Selain pasar, di desa kami banyak pedagang yang membuka toko kebutuhan harian, sehingga aktivitas ekonomi terus bergerak,” kata Yahya.
Menurut Yahya, kunci utama keberhasilan pembangunan Desa Manyahi terletak pada peningkatan sumber daya manusia (SDM).
“Selama dua tahun terakhir, kami fokus meningkatkan pola pikir masyarakat. Kini mereka semakin peduli menjaga fasilitas desa dan mendukung program-program pembangunan,” ujarnya.
Dengan infrastruktur yang memadai dan masyarakat yang semakin mandiri, Desa Manyahi kini menjadi salah satu contoh desa maju di kawasan transmigrasi Lamunti.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan pelayanan dan pembangunan agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” tutup Yahya. (*mta)