PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) berupaya menjaga stabilitas harga bahan pokok, terutama cabai rawit yang berpotensi mengalami lonjakan harga.
Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2025 yang digelar secara virtual di Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (4/3), Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko menegaskan pentingnya langkah strategis untuk mengendalikan harga komoditas tersebut. Rakor ini dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan inflasi nasional mengalami deflasi sebesar -0,09% pada Februari 2025, turun dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 0,76%.
Meskipun tren inflasi menurun, beberapa komoditas masih menjadi perhatian, salah satunya cabai rawit yang mengalami kenaikan harga di beberapa daerah.
“Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga, termasuk dengan program subsidi dan diskon tiket pesawat untuk menekan dampak inflasi,” ujar Tito.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menambahkan bahwa harga telur ayam ras, daging ayam ras, dan bawang merah mengalami penurunan pada Februari 2025. Namun, bawang putih, minyak goreng, gula pasir, dan cabai merah mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan di sejumlah wilayah.
Usai mengikuti rakor, Yuas Elko menekankan bahwa cabai rawit menjadi perhatian utama di Kalteng.
“Kami akan mendorong Dinas Ketahanan Pangan serta Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan untuk kembali menjalankan program pembagian bibit cabai rawit gratis seperti tahun-tahun sebelumnya. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produksi lokal dan menekan kenaikan harga,” katanya.
Turut hadir dalam rakor ini Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sri Widanarni, Plh Karo Ekonomi Fanny Kartika Octavianti, perwakilan Forkopimda, serta sejumlah kepala instansi terkait di Kalteng. (mmckalteng)