Gangan Karuh: Sensasi Menu Berbuka Puasa dengan Masakan Berkuah Khas Banjar

- Advertisement -

SALAH satu pelengkap menu makan orang Banjar, gangan karuh kerap menjadi pilihan. Apa itu gangan karuh? Gangan karuh adalah satu dari berbagai jenis gangan atau masakan berkuah khas Banjar.

Disebut karuh karena kuahnya berwarna keruh, atau karuh dalam bahasa Banjar. Gangan ini berbahan dasar ubi dan batang keladi, kangkung sungai, jantung pisang, pisang kepok, sayur supan, kacang panjang, dan santan.

“Bahan utamanya sayur-sayuran yang banyak tumbuh di Banjar atau Kalsel. Orang zaman dulu memanfaatkan tumbuhan sekitar untuk panganan sehari-hati,” beber Jumi, salah seorang pedagang masakan Banjar.

Kebiasaan dan resep ini turun hingga ke generasi terkini. Bahkan gangan karuh masih eksis di sejumlah rumah makan Banjar. “Apalagi saat Ramadan, para pedagang menjualnya sebagai selingan menu-menu bakaran untuk berbuka,” tambahnya.

Kunci kenikmatan gangan karuh juga tak luput dari racikan rempah-rempahnya. Sebut saja seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, terasi, dan sedikit lengkuas.

“Juga sereh yang dimemarkan, lalu rendam ke rebusan kuah,” tambahnya.

Cara pembuatan gangan karuh juga terbilang mudah. Keladi dan jantung pisang rebus terpisah, dan tiriskan. Setelahnya, rebus santan hingga mendidih. Campurkan bumbu halus ke dalamnya. Tambahkan garam dan gula secukupnya.

Masukkan pisang kepok dan sayur-sayuran lainnya. Biarkan hingga mendidih dan matang. Gangan pun siap dihidangkan. “Sajikan bersama ikan bakar atau goreng dan sambal mangga, maka akan terasa Banjar sekali. Ini cocok untuk menu berbuka puasa juga,” pungkasnya. (jpg)

 

- Advertisement -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments